Wednesday, September 19, 2012

Akibat Mengabaikan Peluang Yang Lewat



Ada sebuah kisah Sufi yang memikat tentang dua orang teman yang bertemu setelah berpisah sekian lama. Yang satu sudah menikah, yang lainnya masih lajang. Pria yang sudah menikah bertanya pada kawannya yang masih lajang tentang kehidupan cintanya. Kawannya yang masih lajang menjelaskan bahwa beberapa bulan yang lalu ia mengira telah menemukan wanita yang sempurna. “Ia memiliki wajah yang cantik,” katanya. “Penampilannya luar biasa.” “Lalu, kenapa kamu tidak menikahinya?” kawannya yang sudah menikah bertanya. “Hmm,” jelas si pria lajang, “ia tidak terlalu pandai.”

Ia terus bercerita bahwa beberapa minggu kemudian ia menemukan wanita lainnya yang ia kira sempurna. “Ia sama cantiknya dengan wanita pertama dan sama cerdasnya.” “Lalu kenapa kamu tidak menikahi wanita ini?” tanya kawannya. “Hmm, ia memiliki suara yang berbunyi seperti kuku yang digesek ke papan tulis.” 

Pria yang sudah menikah mengangguk, tetapi sebelum ia dapat mengatakan sesuatu kawannya yang lajang melanjutkan: “Kemudian, minggu lalu aku akhirnya bertemu dengan wanita yang sempurna. Ia cantik, ia pintar, dan suaranya begitu lembut dan menyejukkan.” “Baiklah, kapan pernikahannya dilangsungkan?” pria yang sudah menikah bertanya. “Tidak ada pernikahan,” kawannya menjelaskan. “Tampaknya ia mencari pria yang sempurna.” 

Pria yang lajang itu tetap melajang, ia memiliki banyak peluang untuk menikah tetapi ia melewatkannya.

Moral dari kisah ini adalah: Jangan pernah melewatkan peluang yang lewat di depan Anda, karena Anda takkan pernah tahu apakah peluang itu membawa rezeki bagi Anda atau tidak jika tak menangkapnya.

No comments: