Tuesday, October 12, 2021

Kebersamaan yang Dirindukan


PADA pagi hari, 2 Oktober 2021, saya, Pak Harris Roberts dan Armansyah Muharram—mereka berdua adalah pembantu pelatih di Kelompok Latihan Tebet, Jakarta Selatan—meninggalkan Hall Subud Cabang Sidoarjo di Jawa Timur untuk kembali ke Jakarta. Bagaimanapun, kami tidak langsung kembali ke Jakarta, melainkan mampir untuk bermalam di Purwokerto, di rumah dari pasangan anggota Subud Purwokerto, yang terletak tepat di sebelah hall Subud Purwokerto yang megah. Perjalanan kami, bermobil dari Sidoarjo ke Purwokerto, memakan waktu delapan jam. Sore harinya, kami tiba di alamat tujuan kami.


Hall Subud Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diresmikan pada 17 Desember 2005, yang bertepatan dengan acara Musyawarah Wilayah VI PPK Subud Jawa Tengah-Yogyakarta di Baturraden. Berlokasi di sebuah desa berlingkungan asri di kaki Gunung Slamet, gunung terbesar di Pulau Jawa, Hall Subud Purwokerto berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi. Ketika cuacanya cerah, dengan berdiri di depan pintu utama Hall Subud Purwokerto yang mengarah ke timur, kita dapat melihat siluet Gunung Slamet yang menjulang di ufuk utara.


Para anggota sesepuh Subud Purwokerto adalah suami-istri yang rumahnya kami inapi. Mereka pasangan guru besar yang masih aktif mengajar di sebuah universitas negeri di kota kecil itu.


Kami juga sempat ikut Latihan Dunia pada hari Minggu pagi, 3 Oktober, di Hall Subud Purwokerto. Pak Harris juga melakukan testing atas permintaan para anggota setempat, yang sebagian besar adalah anggota baru, dan setelah itu kami semua menikmati makan siang yang lezat, yang diolah oleh para anggota wanita dari cabang tersebut.


Subud Purwokerto telah lama dikenal sebagai salah satu cabang dari PPK Subud Indonesia yang anggota-anggotanya menyambut tamu dengan hangat. Kehangatan dalam kebersamaan yang mereka berikan membuat para anggota dari daerah-daerah lainnya selalu rindu untuk kembali mengunjungi cabang tersebut. Dulu, almarhum Mas Adji sering berkunjung ke Purwokerto, dan beliau merupakan penyumbang dana terbesar untuk pembangunan Hall Subud Purwokerto.

 

Sambutan ramah nan hangat tidak hanya diberikan kepada anggota Subud dari daerah lain, tetapi juga kepada masyarakat desa dimana hall berlokasi. Warga desa dipersilakan menggunakan Hall Subud Purwokerto untuk acara-acara komunal mereka, secara cuma-cuma, sehingga meskipun tidak ada warga desa yang masuk Subud, penerimaan mereka terhadap Subud sangat baik. (Kabarnya, warga desa dilarang ikut Subud oleh kyai desa, karena Subud dipandang tidak sesuai dengan ajaran agama mereka. Lucunya, pasangan suami-istri sesepuh Subud Purwokerto yang saya sebutkan di atas menyediakan ruang tamu rumah mereka untuk kenyamanan si kyai ketika ada pengajian yang digelar di Hall Subud Purwokerto.)

 

Di samping itu, masyarakat desa juga menikmati lapangan desa yang luas, yang sebelumnya dihibahkan oleh salah satu anggota pertama Subud Purwokerto kepada desa, pada tahun 1970an—berlokasi di belakang Hall Subud Purwokerto, ke arah barat.©2021

 

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 12 Oktober 2021

1 comment:

Anonymous said...

Casino Site in South Korea: Best Online Casino
Enjoy 카지노사이트 casino games and get the best odds. Grab your welcome bonuses, cash rewards, 온카지노 and more now! Online casinos in South Korea offer the 제왕카지노 latest