Sunday, December 30, 2012

Anto Dwiastoro's Quotes 2012

“Kegagalan itu membuat lelah. Tetapi yang paling melelahkan adalah menyesali kegagalan itu.” (Anto Dwiastoro, 8 Oktober 2012)

“Bicara seperlunya, berpikir seperlunya. Selebihnya, tenangkan dan rasakan diri, biarkan jiwa menuntun menyelesaikan apa yang penting di hari ini, tidak mencemaskan apa yang ada di hari-hari ke depan atau merasa bersalah atas hari-hari yang sudah lewat.” (Anto Dwiastoro, 12 Oktober 2012)

“Manusia itu ibarat poros dan hidupnya ibarat roda. Dengan adanya poros roda bisa berputar, tetapi poros sendiri tidak berputar, melainkan hanya ‘diam dan menyaksikan’ perputaran roda. Dengan menenangkan diri di saat ini dan membiarkan hidup dengan suka dan dukanya memutari kita, semakin dekat kita kepada keinsafan bahwa keberadaan kita di dunia adalah menjadi saksi atas keagunganNya.” (Anto Dwiastoro, 18 Oktober 2012)

“Ya Tuhan, buatlah aku menjadi orang yang super idiot, kecuali Kau pakai pikiranku untuk memikirkan hal-hal yang sesuai dengan kehendakMu.” (Simone Weil, filsuf Perancis 1909-1943)

“Spiritualitas itu murni dari dalam diri, bersumber dari hati. Ia menjadi tak berarti ketika dibuat organisasi, yang lantas memunculkan hierarki, dan buntutnya ada pihak-pihak yang mengklaim memiliki. Di situlah kemurnian spiritualitas mati!” (Anto Dwiastoro, 25 Oktober 2012)

“We make a living by what we get. We make a life by what we give.” (Winston Churchill)

“Dalam keadaan terburuklah sisi terbaik kita mengemuka.” (Anto Dwiastoro, 28 Oktober 2012)

“The best fight ever is no-fight.” (Anto Dwiastoro, 29 Oktober 2012)

“While other people are doing things, I am just doing great.” (Anto Dwiastoro, 31 Oktober 2012)

“Tidak ada kegagalan dalam hidup ini. Yang ada adalah kegagalan untuk memahami bahwa hidup tidak menyediakan kesempatan untuk gagal.” (Anto Dwiastoro, 31 Oktober 2012)

“You do not have a brand, unless you are related with the consumers either through yourself, your company, your product or service. Until then, it’s just a label. The relationship is built with durable yet smart marketing and corporate communications.” (Anto Dwiastoro, 25 October 2012)

“Nasihat yang baik tetap bermakna dan bertujuan baik sekalipun disampaikan oleh setan.” (Anto Dwiastoro, 26 Oktober 2012)

“Kalau kamu ingin tahu bagaimana sifat dan perilaku seseorang, pelajarilah dari sifat dan perilaku teman-temannya. Kalau mereka pintar dan baik, bisa dinilai bagaimana orang tersebut, karena sudah menjadi hukum alam bahwa perilaku kita mempengaruhi lingkungan kita.” (Anto Dwiastoro, 9 November 2012)

“Untuk menjalankan kendaraan, kita perlu SIM (Surat Izin Mengemudi). Untuk menjalankan hidup, kita juga perlu SIM (Spiritual, Intelektual, Material).” (Anto Dwiastoro, 9 November 2012)

“Dengan menyadari kebaikan, kita akan memahami tentang keburukan.” (Anto Dwiastoro, 15 November 2012)

“Banyak orang yang begitu tidak sabarnya sampai ‘merem dan lerem’ (memejamkan mata dan menentramkan diri) barang semenit pun mereka tidak tahan. Sungguh menderita mereka yang diperbudak oleh pikirannya sendiri.” (Anto Dwiastoro, 16 November 2012)

“Di saat senang, bagilah kesenangan itu ke orang lain yang kekurangan. Di saat kekurangan, jadilah diri sendiri, karena dirimu adalah harta yang lebih berharga dari apa pun.” (Anto Dwiastoro, 18 November 2012)

“Jika kamu tidak punya waktu untuk melakukan apa yang kamu sukai, maka semua kegiatan yang lain, yang tidak kamu sukai, walaupun menghasilkan uang, menjadi tidak ada gunanya.” (Anto Dwiastoro, 20 November 2012)

“Ilmu saja tidak cukup—kamu harus membagi ilmumu. Membagi saja tidak cukup—kamu harus rendah hati dan ikhlas dalam melakukannya.” (Anto Dwiastoro, 22 November 2012)

“Kesempatan untuk melakukan apa yang kita sukai adalah yang memberi nilai lebih pada semua upaya yang kita tempuh untuk menyejahterakan diri kita.” (Anto Dwiastoro, 22 November 2012)

“Cintailah kekurangan kamu sebesar kamu mencintai kelebihanmu. Bagaimanapun, kesuksesan akan tercapai ketika keduanya bersinergi.” (Anto Dwiastoro, 22 November 2012)

“Yatim-piatu bukanlah ‘mesin pencuci uang’ yang dengannya kamu bisa mencuci dosa-dosa kamu dengan menyumbangkan uang yang berasal dari sumber yang tidak baik.” (Anto Dwiastoro, 22 November 2012)

“Cinta dan Benci punya satu kesamaan: Keduanya memelihara Ingatan akan sesuatu atau seseorang yang dicinta atau dibenci.” (Anto Dwiastoro, 27 November 2012)

“Spiritualitas yang sejati itu tumbuh dan berkembang secara alami, bukan karena ajaran, bukan karena mengikuti nasihat orang lain, bukan karena semua orang lainnya melakukan. Pertumbuhan spiritualitas sejati itu berawal dari diri pribadi yang berani untuk menjadi diri sendiri.” (Anto Dwiastoro, 28 November 2012)

“Being spiritual is about being yourself.” (Anto Dwiastoro, 28 November 2012)

“Hasil makin tinggi, hati makin rendah.” (Anto Dwiastoro, 30 November 2012)

Kekayaan bukan alasan untuk menghentikan kekaryaan. Semakin kaya, seharusnya semakin banyak menghasilkan karya.” (Anto Dwiastoro, 30 November 2012)

“Kesuksesan itu 1% teori, 99% tuntunan Illahi dalam melakoni usaha. Dengarkan diri, tidak bertanya atau berusaha memahami, lalu jalankan.” (Anto Dwiastoro, 8 Desember 2012)

“Kegagalan sebuah iklan adalah ketika alih-alih menjadi dirinya sendiri ia malah mengikuti tren. Iklan yang hebat itu menciptakan tren, bukannya mengikutinya.” (Anto Dwiastoro, 11 Desember 2012, terkait iklan TV New Era yang memakai tema visual dan audio Gangnam Style)