Wednesday, July 22, 2020

Pak Baskom Jualan Klepon


KUE klepon “tidak Islami” belakangan lagi ramai dibicarakan. Saya jadi teringat ketika menjadi senior copywriter di sebuah biro iklan berskala kecil di Jakarta Selatan, Lingkom Ad (PT Lingkar Komunikasi), tahun 1997, saya diminta menulis naskah (script) untuk iklan radio (radio commercial/radiocomm) buat PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI), perusahaan yang merepresentasi Telkom Jawa Tengah-DIY, yang berkantor pusat di Semarang, Jawa Tengah.

Lewat radiocomm tersebut, MGTI mempromosikan pemasangan 400.000 sambungan telepon baru di seluruh provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Radiocomm-nya bersetting dialog Petruk dengan Semar, di mana Petruk yang lugu, rada bego, dengan bersemangat bercerita ke Semar bahwa Pak Baskom jualan klepon. Semar yang ragu dengan informasi dari Petruk lantas pergi mencari tahu dan sesaat kemudian balik sambil menegur Petruk yang karena malas belajar jadi kurang ter-update: “Sinau, Truk, sinau! Bukan Pak Baskom jualan klepon, tapi Telkom jualan telpon!”

Hingga akhir dari radiocomm berdurasi 60 detik itu, dengan lugu Petruk masih bersemangat mau beli klepon ke Pak Baskom.

Untuk diketahui, iklan radio tersebut berbahasa Jawa campur Indonesia (terutama pada saat announcer-nya menginformasikan tentang prosedur bagi pelanggan baru). Sepupu saya di Purwokerto dengan bangga bercerita ke teman-temannya, yang lagi sharing di antara mereka tentang iklan radio yang rupanya berhasil memancing perhatian pendengar itu: “Itu copywriter-nya kakak sepupuku. Dia nggak bisa bahasa Jawa lho!”

Ketika dipresentasikan oleh Direktur Lingkom Ad di kantor MGTI Semarang, satu loyang klepon dibawa serta untuk memberi pengetahuan baru pada general manager-nya MGTI yang orang bule bahwa kue klepon dalam konsep kreatif iklan radio itu memang benar-benar ada. Sang GM disuguhi klepon tersebut dan diajari cara memakannya, yaitu dengan sekali santap karena isinya akan muncrat pada gigitan pertama. Bagi si bule, pengalaman makan klepon itu rupanya benar-benar berkesan, sehingga ia tidak ragu untuk langsung meng-approve konsep kreatif iklan radio berjudul “Pak Baskom Jualan Klepon” itu.©2020


GPR 3, Tangerang Selatan, 23 Juli 2020

No comments: