BAGI saya, dunia berubah seketika peluit kereta membelah udara. Ketenangan saya biasanya langsung mencair, tergantikan oleh kekaguman yang nyaris seperti anak kecil. Ini terjadi secara instan: saya melihat kereta, atau bahkan hanya mendengarnya dari kejauhan, dan saya seperti terangkut ke dunia lain.
Ini bukan sekadar nostalgia; ini adalah gairah yang berakar dalam untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan perkeretaapian. Kunjungan ke stasiun tua yang megah, detail rumit dari set kereta api miniatur di toko hobi, atau bahkan foto lokomotif uap yang memudar, semuanya bisa membangkitkan antusiasme yang sama tak terbatasnya dalam diri saya. Saya menyebutnya sebagai “momen anak usia lima tahun saya”.
Saya adalah seorang railfan, seorang penggemar berdedikasi yang menemukan kegembiraan dalam mengamati, mendokumentasikan, dan mempelajari kereta api dan sistem perkeretaapian. Selama bertahun-tahun, saya melihat hobi ini sebagai pelarian pribadi yang unik. Namun, apa yang dimulai sebagai minat sederhana berangsur-angsur berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih mendalam: sebuah perjalanan penemuan diri.
Saya dulu mengira ini hanyalah soal mekanika, kekuatan, dan sejarah. Dan itu jelas merupakan aspek-aspek yang saya hargai. Tetapi, seiring saya mendalaminya, terhubung dengan sesama railfan, menghabiskan waktu berjam-jam di tepi rel, saya mulai memperhatikan bagaimana perasaan saya. Yaitu rasa gembira murni dan tak tercemar yang jarang saya rasakan dalam kehidupan dewasa saya.
Melalui railfanning, saya telah menemukan jalan unik untuk melakukan introspeksi. Derap ritmis kereta barang, buramnya layanan kereta api penumpang berkecepatan tinggi, kemegahan tenang dari mesin uap yang dilestarikan—setiap perjumpaan menawarkan momen untuk berpijak, kesempatan untuk melepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari dan terhubung kembali dengan bagian diri saya yang lebih sederhana dan lebih autentik.
Kesabaran dibutuhkan dalam railfanning. Kita sering harus menunggu berjam-jam demi mendapatkan bidikan yang sempurna, demi lokomotif tertentu itu. Dalam penantian itu, saya telah belajar banyak tentang melambat, tentang penghargaan, tentang keindahan dalam penantian. Saya juga telah menemukan komunitas yang luar biasa, beragam kelompok individu yang dipersatukan oleh gairah bersama mereka. Ini adalah tempat di mana usia, profesi, dan latar belakang mencair. Kita semua hanyalah anak-anak di toko permen, berbagi penglihatan terbaru kita dan mendiskusikan rute-rute bersejarah.
Pengalaman saya sebagai seorang
railfan adalah bukti nyata akan jalur tak terduga yang dapat ditempuh oleh
penemuan diri. Apa yang di permukaan mungkin tampak sebagai hobi yang tidak
biasa bagi seorang pria dewasa, bagi saya, telah menjadi hubungan penting
dengan jiwa saya, sumber kebahagiaan sejati, dan pengingat yang tenang bahwa,
terkadang, wawasan paling mendalam dapat ditemukan hanya dengan menonton kereta
api melintas.©2025
Pondok Cabe,
Tangerang Selatan, 27 September 2025

No comments:
Post a Comment