Sunday, May 30, 2010

TUHAN, HUTAN, HANTU, TAHUN

Siapa pikir dirimu kau tahu kehendak Tuhan?

Ketika engkau serasa dalam kegelapan, bisa saja kau menghuni lebatnya Hutan di mana kau melewati semadi

Awas, begitu dia muncul seperti pintamu, kau akan mengiranya Hantu

Di mana dia yang berkuasa, mencipta, hidup dan menghancurkan?

Di mana dia yang katamu menyalurkan cinta, menanamkannya, dan kamu menerima buahnya?

Tunggulah dalam Tahun dan masa-masa yang panjang,

yang kau kira adalah kenyataan alami,

padahal hanya ilusi pikiran yang nyata-nyata menipu dengan kata-kata yang membolak-balik hati



Kau tidak tahu apa-apa tentang Tuhan -- dengan kehendaknya,

yang kau katakan menuntunmu setiap waktu,

yang membuatmu merasa berkuasa atas yang lain yang tidak berkontak dengannya

Bahkan kau memusuhi Hantu yang bergentayangan dalam kusutnya Hutan pikiranmu

Mengabaikan pikiran adalah dusta yang kau buat untuk dirimu

dan kau tandaskan Rahsa yang berdiri di atas semua

Padahal dengan pikiran pula kau memilikinya...



Permenungan -- Wisma Subud Cilandak, Jakarta Selatan, 30 Mei 2010

1 comment:

itisab.com said...

Baki yang tertinggal dalam sandiwara Baik dan Biak itu Bika biarpun Bingka atau Bengkang tetap suatu yang sahih untuk mengisi perut.
Umpama kuih tepung INI bagai Hutan Rimba berpunca sumber semula jadi.
Sebegitu juga daripada Tuhan yang mengHantui pemikiran, biarpun Hantu yang menghasuti masyarakat berTahun-Tahun ini. Selagi Hutan ada,tiada masalah rumah, kayu & api. Wahai rakan penghuni bumi sekalian. Jangan
biarkan hantu dan tuhan membinasakan Hutan yang menahuni kita berjuta-juta Tahun sehingga kini.