Friday, August 8, 2025

Ijazah Kehidupan

 


MEMBUAT akun UI Connect—platform media sosial yang dikembangkan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) untuk memfasilitasi interaksi digital antar alumni UI baik secara personal maupun profesional—saya diharuskan mengunggah dokumen dalam format JPG atau PDF yang membuktikan bahwa saya memang pernah kuliah di UI sampai selesai. 

Masalahnya, ijazah S1 saya hilang, walaupun sudah saya simpan di document keeper bersama ijazah-ijazah SD, SMP dan SMA saya serta sertifikat-sertifikat serta piagam-piagam lainnya. Lebih dari 30 tahun berkarir di dunia komunikasi pemasaran, korporat dan keberlanjutan, menjadi kutu loncat di 13 biro iklan dan satu firma kehumasan, saya tidak pernah dimintai ijazah, walaupun di form lamaran ada pertanyaan perihal “Pendidikan Terakhir”. Alhasil, ijazah S1 UI saya pun terlupakan dan kemudian hilang.

Seorang Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah biro iklan yang turut mewawancarai saya dalam proses rekrutmen pernah bilang, “Cara Anda mengartikulasikan gagasan demikian jernih dan wawasan Anda yang luas mencerminkan Anda lulusan universitas ternama. Dulu kuliah di mana?”

Saya menjawab, “UI, Bu. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Sejarah.”

Ibu Manajer SDM yang cantik dan tergolong muda itu mengekspresikan Wow! dengan wajah berseri-seri dan memandangi saya dengan kagum. Begitu kagumnya sampai lupa menanyakan ijazah saya sebagai buktinya... mungkin.

Tapi UI Connect hanya sebuah alat, tidak secantik Ibu Manajer SDM, tapi jelas masih sangat muda, sehingga saya maklumi jika banyak kekurangannya—dengan sistem yang lumayan menyulitkan Generasi X khususnya. Sebagai pengganti ijazah S1 saya yang hilang, saya unggah saja foto saya ketika wisuda di Auditorium Gedung I kampus FSUI Depok. Terserah, mau diverifikasi atau tidak. Dinamika kehidupan nyata sudah membuktikan saya alumni Universitas Indonesia.©2025


Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 9 Agustus 2025

No comments: