(Aslinya ditulis dalam bahasa Inggris untuk saya posting di grup Facebook “For Subud Members Only” dan “Subud Around the World” pada dini hari 14 Desember 2023.)
SATU saudara Subud di Jakarta suatu ketika menceritakan ke saya pengalamannya melakukan Latihan di rumah Bapak di Pamulang, di bawah kamar Bapak. “Rasanya seperti saya sedang berdiri di bawah SUTET (Saluran Udara Bertegangan Ekstra Tinggi),” katanya.
Persis seperti itulah yang saya rasakan tadi malam—saya merasakan tubuh saya diselimuti tegangan tinggi. Begitu tingginya hingga bahkan satu saudari Subud di Semarang, Jawa Tengah, yang saya kontak melalui WhatsApp ketika saya tiba di rumah sejam kemudian, membalas, “Mas Arifin dari mana? Aku kok merasakan gempa bumi ketika pesan Mas masuk.”
Setelah saya jelaskan bahwa saya baru pulang dari Latihan di Pamulang, dia menjawab, “Panteess! Getarannya kuat sekali.”
Getarannya terasa begitu kuat sampai saya tidak merasa mengantuk meskipun sudah larut malam, malah semangat kerja saya bertambah. Saya membutuhkannya karena saya harus bekerja lembur untuk memeriksa Edisi 2 majalah Subud Connect setebal 51 halaman, yang sebelumnya saya kerjakan penerjemahan Bahasa Indonesianya.
Setelah
saya emailkan PDF-nya (ke Ruth Taylor, Subud Inggris), yang sudah saya periksa
dan komentari, pada pukul 00.10 waktu Jakarta, getaran itu masih hadir. Untuk
melanggengkannya, saya berniat berpuasa pada hari Kamis, 14 Desember, ini.
Tanggalnya tiba-tiba menyadarkan saya bahwa pada tanggal yang sama, setahun
yang lalu, saya mulai rutin Latihan di Pamulang, jarang sekali di Cilandak.©2023
Pondok Cabe,
Tangerang Selatan, 14 Desember 2023
No comments:
Post a Comment