Friday, March 13, 2009

Berlatih Mendengarkan Intuisi*

Ibu Katrin, guru kelas enam, sedang menimbang-nimbang, apakah akan menerima atau menolak promosi menjadi kepala sekolah. Pekerjaan itu jelas menantang, namun ia khawatir waktu bagi keluarga akan semakin tersita.

Lisna, manajer Pengembangan Sumber Daya Manusia di sebuah perusahaan, sudah berminggu-minggu mengangankan pekerjaan baru yang lebih 'menggairahkan'.

Anton yang baru di-PHK berpikir, barangkali ini saat terbaik untuk memulai berwirausaha. Lalu Bimantoro, seorang insinyur, berniat coba-coba bekerja di bidang lain namun tetap bisa memanfaatkan keahliannya di bidang teknik.

"Ketika akan membuat keputusan sangat penting, entah dalam menentukan pasangan hidup atau pilihan profesi, keputusan harus datang dari bawah sadar," demikian nasihat tokoh psikoanalisis legendaris, Sigmund Freud.

Intuisi ternyata merupakan sarana ampuh untuk memecahkan masalah, baik karier maupun kehidupan pribadi. Terbukti, para pengambil keputusan jitu, yang berhasil mengambil keputusan secara efisien, efektif dan bijaksana, selalu mengombinasi kekuatan intuisi dengan daya pikir analitisnya.

Masalahnya, bagaimana membina kekuatan intuitif ini sehingga dapat didayagunakan?


Kembangkan kemampuan intuisi dasar

Rupanya, awal dari segalanya adalah keyakinan. Yakini bahwa Anda mempunyai intuisi dan menghargai intuisi itu. Yakini Anda mampu mengetuk intuisi itu, dan benar-benar berniat mengembangkannya. Yakini, informasi yang diperlukan akan Anda peroleh dari intuisi Anda.

Berlatih relaksasi. Ketika tubuh dalam keadaan santai, pikiran pun akan mengendur. Ini memungkinkan frekuensi gelombang otak diperlambat, sehingga pikiran bawah sadar akan berfungsi lebih aktif.

Cari waktu dan tempat untuk menyendiri pada saat-saat tertentu supaya 'suara hati' bisa lebih terdengar. Lepaskan segala perasaan dan pikiran negatif yang memblokade energi. Buat diri Anda berpikir positif. Ganti pikiran negatif dengan pernyataan atau khayalan yang lebih positif.

Bersemadi. Ini membantu Anda memasuki kondisi kesadaran yang lebih dalam, di mana jawaban-jawaban atas pertanyaan Anda akan datang lebih mudah. Anda bisa bersemadi lewat berbagai sarana, misal api lilin, mantra, ungkapan tanpa arti, atau bahkan nama Anda sendiri.

Intuisi menghubungkan kita ke suatu database raksasa. Karenanya, untuk memperoleh jawaban spesifik, pertanyaan yang diajukan pun harus spesifik.

Sebagai contoh, Tiur sedang bertanya-tanya dalam hati, apakah sebaiknya ia pindah ke Surabaya saja menyusul tunangannya?

Maka janganlah ia bertanya, "Haruskah saya pindah?", namun "Haruskah saya pindah ke Surabaya?" Kalau jawabannya 'ya', baru informasi berikutnya ditanyakan. "Haruskah saya pindah bulan ini atau akhir tahun?"


Beberapa teknik pemecahan masalah

Memrogram mimpi. Katakan pada diri sendiri, "Saya ingin bermimpi tentang informasi yang akan memecahkan masalah ini" dan "Saya akan bermimpi tentang itu, akan mengingatnya dan memahaminya."

Mimpi biasanya datang dalam bahasa atau perlambang yang dapat dimengerti. Amati rangkaian peristiwa dalam mimpi itu, dan perasaan Anda di saat mimpi itu berakhir dan Anda terjaga.

Catat pertanda-pertanda yang terjadi dalam diri Anda maupun yang eksternal, yang terjadi keesokan harinya.

Bikin gambar coretan. Tuliskan pertanyaan yang ingin Anda ketahui jawabannya. Di bawah pertanyaan itu, gambarlah apa pun yang terlintas pada pikiran Anda dan yang mengalir begitu saja lewat tangan Anda.

Teruslah menggambar hingga tak ada lagi yang ingin ditambahkan. Kini lihat makna di balik gambar dan simbol itu.

Catat urutan pembuatan gambar dan simbol itu. Perhatikan pikiran dan perasaan Anda saat mengamati gambar.

Olahraga. Ajukan satu pertanyaan pada intuisi Anda sebelum berolahraga. Kemudian fokuskan diri pada olahraga. Perhatikan berbagai isyarat yang muncul selama dan setelah berolahraga.

Bikin catatan mimpi. Luangkan waktu sekitar 20 menit untuk menuliskan segala sesuatu yang ingin, telah, atau sedang dikerjakan. Ciptakan orang, perasaan, dan tempat yang ingin dikunjungi.

Anggap semuanya serba mungkin. Tak perlu mempertimbangkan soal keamanan atau finansial. Perhatikan apa tema-tema besar yang muncul dalam mimpi Anda setelah itu.

Memrogram sukses sehari. Santai di tempat tidur sebelum bangun pagi. Bayangkan di layar batin, sehari yang penuh dengan kesuksesan. Pasang jam pada layar itu dan secara batin gerakkan jarumnya jam demi jam dari pagi hingga hari berakhir.

Mainkan 'bioskop batin' itu, dengan Anda sebagai sutradaranya. Dalam bioskop digambarkan bagaimana segala sesuatu berjalan dengan lancar dan sukses.

Gunakan teknik ini untuk berlatih secara mental sebelum menjalani wawancara untuk suatu pekerjaan atau hal lain yang diidamkan.

Buat catatan harian. Setiap hari catatlah gagasan, perasaan, dan firasat Anda. Perhatikan apa yang ditulis dan perasaan Anda saat menulisnya.

Catat pikiran dan perasaan yang muncul saat Anda selesai. Anda akan mengetahui beda antara firasat berdasarkan intuisi dan gagasan berdasarkan perhitungan.

Latihan amat perlu. Makin banyak Anda berusaha mendengarkan dan memperhatikan intuisi, semakin tinggi kemampuan Anda untuk mendengarnya. Maka luangkan waktu barang lima menit setiap hari untuk mendengarkan intuisi.

Mintalah bantuan, dukungan, petunjuk apa pun, kepada intuisi Anda. Percayalah, Anda akan memperoleh jawaban.β


*) Diambil dari "Pengobatan Alternatif," © 2004 PT Intisari Mediatama.

No comments: