Thursday, February 15, 2024

Pak Paidi

SETIAP kali datang untuk Latihan Kejiwaan di Wisma Bharata Pamulang, saya melihat sosok beliau di teras rumah Bapak.

Ngopi dulu, Mas!” seru beliau selalu, begitu melihat saya.

Beliau tahu bahwa saya sangat suka kopi ala Wisma Bharata yang kabarnya sudah melegenda di kalangan anggota Subud lama, tapi tidak ada yang tahu, termasuk beliau, apa mereknya. Dengan atau tanpa gula, kopi itu terasa enak sekali.

Pak Paidi namanya, pria usia 74 tahun yang murah senyum dan selalu ramah menyambut para anggota Subud yang datang Latihan di Wisma Bharata Pamulang. Berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, beliau bekerja di rumah Pak Subuh di Cilandak mulai tahun 1969, ketika usia beliau 17 tahun.

Pak Paidi dibuka dan masuk Subud tahun 1974 dan bertahan di Subud bahkan setelah majikan pertamanya wafat. Beliau mengikuti Pak Subuh ketika pindah dari Wisma Subud Cilandak ke Wisma Bharata Pamulang pada 1987. Sepeninggal Pak Subuh (23 Juni 1987), Pak Paidi tetap bekerja di Wisma Bharata (beliau pernah bercerita ke saya bahwa Ibu Rahayu tidak membolehkan beliau pulang kampung kecuali untuk bertemu anak-anak dan cucu-cucu beliau), membersihkan kamar tidur dan ruang kerja Pak Subuh, membantu Ibu Rahayu mengurus segala keperluan rumah tangga Wisma Bharata. Beliau pula yang selalu menghidangkan termos air panas, kopi dan teh di hari-hari Latihan Kejiwaan Ranting Pamulang (Rabu dan Sabtu pukul 20.00-21.00 WIB), serta mewakili tuan rumah dalam menyambut para anggota yang datang.

Seingat saya, sejak saya rutin Latihan di Wisma Bharata, mulai 14 Desember 2022, hingga kini, belum pernah saya melihat Pak Paidi tidak duduk di teras rumah Pak Subuh usai menghidangkan air panas, kopi bubuk, krimer dan teh celup, dan kemudian mendatangi para anggota yang duduk di emperan selatan Pendopo serta menyalami mereka satu per satu. Tapi tadi malam, saya tidak melihat beliau; saya pikir beliau sudah masuk untuk mengurus hal-hal lainnya, namun beliau juga tidak muncul menyalami para anggota di emperan selatan Pendopo.

Foto ini saya buat pada 14 Februari 2024 pukul 19.08 WIB, sambil membatin, "Tumben Pak Paidi tidak duduk di teras rumah Bapak. Ke mana beliau?"

Pagi ini, saya mendapat kabar melalui WhatsApp Group Subud Ranting Pamulang: Pak Paidi telah kembali ke pangkuan Sang Pencipta.

Semoga kemurahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai almarhum Pak Paidi.©2024

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 15 Februari 2024

No comments: