TADI malam hingga jam dua dini hari, saya dan mitra kerja saya (yang adalah pembantu pelatih Subud Cabang Surabaya) berdiskusi dengan para budayawan Tulungagung yang latar belakangnya rata-rata adalah penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pertemuan tersebut bertempat di rumah gubuk Mbak Prih dan Mas Prayit, pasangan penghayat, di kawasan Gunung Budheg, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung.
Saya menjadi tahu bahwa banyaknya paguyuban penghayat di Kabupaten Tulungagung (ada 36 paguyuban saat ini) itu dikarenakan “kesamaan misi yang diberikan leluhur dari tiap penghayat”. Jadi, penghayat Sapto Darmo, misalnya, menerima tugas dari leluhurnya (yang disebut Mbah) bisa bekerja sama dengan penghayat Sangkan Paran atau Kapribaden yang menerima misi yang “sama” atau “saling melengkapi”.
Nah, mereka membuat paguyuban sendiri untuk pelaksanaan misi tersebut. Satu paguyuban bisa berisi 100an orang, tapi ada juga yang cuma lima orang, bahkan satu orang. Ini yang membuat jumlah paguyuban dengan laku “Perjalanan” (tidak sama dengan aliran kepercayaan Perjalanan di Subang, Jawa Barat yang wahyunya diterima Mei Kartawinata) banyak sekali di satu kabupaten.
Istilah Perjalanan bagi
komunitas penghayat di kawasan Tulungagung, Blitar, Kediri, Ponorogo, dan
Trenggalek, berlaku bagi penghayat manapun yang “diperjalankan” melalui
tuntunan Tuhan atau leluhur untuk melaksanakan misi mereka masing-masing. Di
antara mereka belum tentu saling kenal, tapi dipertemukan oleh “perjalanan”
tersebut.
Mereka berbagi ke saya dan
Mas Heru tentang apa itu hakikatnya “budaya” (dan itu bukan kesenian belaka,
yang adalah artefak budaya, bukan budaya dalam pengertian hakikinya) yang
membuat saya memutuskan untuk membatalkan rencana saya kembali ke Jakarta pada
24 Februari, karena saya merasa membutuhkan waktu lebih lama di Tulungagung dan
sekitarnya, lantaran banyak sekali aspek budaya yang mesti saya eksplorasi di
daerah ini.©2024
Dusun
Baran I, Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur, 22 Februari 2024
No comments:
Post a Comment