Saturday, October 14, 2023

Mengeksplorasi Berbagai Kemungkinan

PEMBANTU pelatih (PP) saya di Cabang Surabaya, yang kini berdomisili di daerah asalnya, yaitu Madiun, Jawa Timur, menelepon saya pada Jumat malam, 13 Oktober 2023. Obrolan biasa antara PP dan anggota yang diasuhnya sejak si anggota masih kandidat di Cabang Surabaya hingga ia dibuka. Pada setiap momen seperti itu, saya biasanya menceritakan pengalaman-pengalaman bernuansa kejiwaan yang saya lalui pada suatu periode.

Jumat malam itu, saya menceritakan pengalaman “tiga bulan yang menyesakkan” (akhir Juni sampai dengan awal September 2023) dan perkembangan-perkembangan selanjutnya, yang melulu diwarnai bimbingan Tuhan dalam semua langkah saya—secara pikiran dan perasaan, perkataan dan perbuatan, sehingga saya yang tadinya menyesali mengapa saya harus mengalaminya, sekarang selalu mensyukurinya!

Sang PP merasakan bahwa saya saat ini tengah melalui fase yang dia sebut, dengan meminjam pernyataan dari teolog dan filsuf Protestan Jerman, Rudolf Otto (1869-1937), “mysterium tremendum et fascinosum” (Latin: “sebuah misteri yang menggentarkan dan menakjubkan”). Sang Pencipta memiliki keduanya. Melalui tiga bulan itu serta perkembangan-perkembangan setelahnya, saya menyaksikan dengan kagum dan senang bagaimana Tuhan menawarkan cinta bagi hambaNya yang berserah diri dengan sabar, tawakal dan ikhlas.

Saya tidak bisa menceritakan kepada semua orang tentang pengalaman ini dan bagaimana perasaan saya, karena aspek kejiwaannya tidak dapat dicerna oleh akal pikiran, juga tidak dapat dirasakan oleh orang yang tidak satu frekuensi, sekalipun lawan bicara saya juga giat melakukan Latihan Kejiwaan. Baru kepada PP Surabaya itulah saya bisa menceritakan dengan detail apa yang saya alami. Detail rasa saya saat mengalaminya dapat dirasakan si PP dengan jiwanya, sehingga pembicaraan per WhatsApp voice call itu berlangsung nikmat, seru, sekaligus memberi saya kedamaian.

Obrolan itu juga memberi saya sensasi tremendum et fascinosum kepada Sang Pencipta. Saya rasa, Tuhan menghendaki agar saya mendapatkan kesempatan berbagi dengan sang PP, yang mengenal saya sejak saya belum mengandidat di Subud. Saya merasa plong usai bercerita lewat bahasa kata dan rasa itu!

Saya mendapatkan kenyataan bahwa tidak ada satu hal pun dalam hidup kita yang tidak tersentuh oleh Latihan Kejiwaan. Kenyataan ini memastikan keyakinan saya bahwa kekuasaan Tuhan meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun tak tampak, yang benda maupun non benda. Baik atau buruk, benar atau salah, tidak relevan dalam konstelasi (sejumlah sifat maha yang berhubungan membentuk konfigurasi khusus) Tuhan, melainkan kenyataan. Karena baik atau buruk, benar atau salah, bersifat subyektif—berbeda ukuran di setiap budaya, karena budaya sendiri adalah ekspresi daya dari budi (akal) makhluk, sedangkan kekuasaan Tuhan melampaui batas-batas buatan makhluk.

Latihan Kejiwaan merepresentasi ke-maha-an Tuhan, membuka keinsafan makhluk bahwa hidup sudah lengkap; segala yang kita butuhkan dan inginkan sejatinya sudah ada. Melalui Latihan Kejiwaan, kita dibimbing untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan. Kita dapat menjadi apa saja, mewujudkan apa saja, melaluinya, jika Tuhan menghendakinya. Kita tinggal bersabar, bertawakal, ikhlas dan berani melalui proses untuk mencapainya, karena cara Tuhan membimbing kita tidaklah sama dengan yang kita bayangkan dengan pikiran kita yang amat terbatas.©2023

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 15 Oktober 2023

No comments: