Friday, August 19, 2022

Mengganda Berkat Ikhlas

KEJADIANNYA di tahun 2017, pas pada 20 Agustus. Jam 05.45 WIB, saya dan istri mengajak Nuansa jalan-jalan dengan kereta dorongnya dari rumah kami di Jalan Kalibata Selatan II ke Kompleks POMAD, Kalibata Tengah, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan pulang, kami mampir di penjual bubur ayam, dimana istri saya memesan dua porsi dibungkus untuk sarapan saya dan istri di rumah.

Sambil berjalan menjauh dari gerobak bubur ayam itu, istri saya berbisik tentang betapa sedikitnya porsi yang diberi penjual bubur ayam serta betapa mahalnya harga kedua porsi tersebut (total Rp25.000). Pernyataan istri membuat dada saya bergemuruh dengan amarah, jengkel dan bersumpah tidak mau lagi membeli bubur ayam di situ (itu yang pertama kalinya). Tetapi, spontan saya mendengar gema suara Bapak Subuh di dalam diri saya, “Sudahlah, ikhlaskan saja, Nak. Syukuri kenyataan bahwa kamu masih mampu membelinya.”

Ketika saya mengikhlaskannya, kesejukan dan kedamaian meruyak di dalam diri. Puji Tuhan. Sampai di rumah, saya ambil alih tas kresek bermuatan dua kotak styrofoam berisi bubur ayam tersebut dari tangan istri dan saya tenteng ke dapur untuk saya pindahkan ke mangkuk.

Ketika saya mengeluarkan kotak-kotak styrofoam tersebut dari dalam tas kresek, betapa terkejutnya saya karena pembungkus bubur ayam tersebut membengkak dan isinya seperti mau menyembur keluar. Buru-buru saya pindahkan ke dua mangkuk yang ukurannya lebih besar dari mangkuk yang dipunyai si penjual bubur ayam tadi. Dalam sekejap kedua mangkuk dipenuhi bubur ayam yang menggunung sampai sebagian kecil meluber keluar mangkuk.

Bubur ayam di masing-masing kotak styrofoam tersebut tampaknya telah “menggandakan diri” sampai membeludak, nyaris meledakkan kotak pembungkusnya. Buah keikhlasan memang dahsyat!©2022


Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 20 Agustus 2022

No comments: