Peluh
memuai, pikir menerawang
Sehari
selesai, beban esok melayang
Menangkup
senja, pagi tak terbayang
Kubayangkan
dirimu telanjang,
bersisa
jiwa yang mencinta,
melulu
cuma hati yang merindu
seperti
punyaku...
Kuseruput
kopi dari cangkir porselen manis yang rentan
laksana
hatimu yang terbentang luas bak samudra dunia
Keringatku
jatuh berpadu dalam hitam getir manis semampu hidup
yang
dengan juang tak juga redup
Air
panas beriak menggapai pinggir
ibarat
diri yang tersingkir
dari
pusat yang maha ada, yang kupuja tinggi dengan diri yang merendah
Semua
ini melantunkan cinta bermakna rasa menyatu
yang
menyeruak dari dalam kalbu,
merekah
segar antara kamu dan aku...
Wisma Indonesia, Kompleks Wisma SUBUD Cilandak, Jakarta Selatan, 18
Juli 2011
No comments:
Post a Comment