Friday, May 20, 2022

Jalan Pulang

SAYA hari ini mengantar putri saya, Nuansa, ke Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) tempat dia belajar seminggu dua kali. Ini pertama kalinya bagi saya, sehingga tidak tahu jalannya yang melalui gang-gang sempit di lingkungan Pondok Cabe. Tapi Nuansa hafal benar belokan-belokannya.                                     

Sampai di TPA-nya, saya menyerahkan Nuansa ke gurunya. Ibu Guru mengatakan ke saya, yang sempat terpaku bingung di teras bangunan TPA, bahwa saya boleh pulang dan bahwa dia yang akan mengantar Nuansa pulang usai belajar yang lamanya 1,5 jam. Saya ingin mengatakan bahwa saya lupa jalan pulang yang seperti labirin itu, tapi saya malu.

Akhirnya, saya minta jiwa saya untuk menuntun jalan saya. Puji Tuhan, saya menemukan jalannya sekaligus pembelajaran bahwa bila kelak saya “berpulang” tanpa tahu jalan pulangnya... waduh gawat! Saya harus rajin dan tekun berlatih kejiwaan nih.

Lucunya, bila tidak dapat dikatakan “ajaib”, malamnya, ketika saya hendak berangkat ke Wisma Subud Cilandak untuk Latihan Kejiwaan rutin tiap Kamis malam, Nuansa ingin menulis di lengan saya, dengan spidol yang mudah dihapus: “Jangan lupa pulang ya!” – tapi saya menolak, karena nanti akan terlihat oleh saudara-saudara Subud di Hall Cilandak.

Saya tidak tahu apa yang dia maksud – mungkin karena saya sering pulang larut malam atau bahkan menginap bila bertemu dengan saudara-saudara Subud – tapi apa yang ingin ia tuliskan di lengan saya seperti mengingatkan saya agar jangan pernah sampai lupa pulang ke asal, yang artinya saya harus rajin berlatih kejiwaan dan terus-menerus menerapkan sabar, tawakal dan ikhlas dalam segala keadaan. Terima kasih, anakku.©2022


Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 19 Mei 2022

No comments: