Seluruh diriku terselimuti rasa lembut itu
Eksotisme cinta terraih
lewat kalbu
Karya agung Tuhanku mengisi
diri
Akmal dalam kulit dan isi
Rajut rasaku menjadi sebabku
menorehkan puisi
Mata jiwaku dari jauh meraih
adamu
Ingin kusampaikan kata-kata
bersalut rindu
Rancangan kalimat indah pun
rupanya tak mampu
Aku hanya bisa diam membisu,
menyusuri rasa yang berpadu
Cahaya berpendar dari jiwa
yang mengalunkan lagu
Alkamar di malam bersuara
merdu
Hadirkan wajahmu dalam mimpi
yang gelisah
Yakinkan diriku bahwa ini
anugerah
OlehNya dicipta sebagai
bentuk bakti
Puja niskala untuk Ilahi
Ekspresi hati yang
berkelindan
Nikmat terasa menyeluruhi
badan
Indah terlukis pada kanvas
perjalanan
Harum tercium dari rangkaian
namamu yang bermakna bunga
Egoku terkikis saat
menghirup wangi cinta
Rahap ke tanah yang tandus
Asalnya yang menjerumus
Nikmat kemabukan pada Yang
Kuasa
Doaku bersenandung lirik
semesta
Abadi dalam rangkaian nada
irama
Rasa damai menjelmai semadi
Untuk Sang Adikodrati aku
rendahkan hati
Diriku tak menanti, karena
jiwamu abadi
Embun di kelopak bunga
harummu sejukkan rindu
Walau hanya dalam mimpiku
kasih itu mengada
Ingin kusimpan rasa ini selamanya...
Pondok
Cabe, Tangerang Selatan, 5 Agustus 2024
No comments:
Post a Comment