PADA 18 Juli lalu, 13 anggota Subud, sebagian besar dari Surabaya, ditambah dari Sidoarjo dan satu orang dari Cabang Jakarta Selatan melakukan perjalanan bersepeda motor dari Surabaya ke Palangkaraya dengan semangat “Road to Mulyaland”. Mulyaland adalah sebutan untuk lahan luas di sebelah Rungan Sari, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang dirancang untuk pemukiman anggota Subud. Dalam kurun waktu 19 hingga 29 Juli di kota terluas di Indonesia itu digelar dua acara Subud: Kongres Dunia Subud dan Musyawarah Nasional (Munas) PPK Subud Indonesia. Tetapi ke-13 anggota itu menempuh perjalanan tersebut untuk menikmati kebersamaan dan meresapi persaudaraan kejiwaan Susila Budhi Dharma, melampaui “pagar-pagar” kedua acara akbar tersebut.
Melalui foto-foto yang diunggah ke Grup WhatsApp Sumeleh Sedulur (Subud Margodadi Surabaya & Beyond) saya pribadi merasakan di diri saya kekuatan optimisme dan antusiasme mereka dalam menjalankan misi yang bermuatan bimbingan Latihan Kejiwaan. Yang malah tidak saya rasakan pada semua peserta dan kegiatan-kegiatan lainnya di ajang Kongres Dunia dan Munas lewat berbagai foto yang diunggah di media sosial (Facebook, Instagram dan WhatsApp).
Dan makin kuat terasa vibrasinya pada kaus biru berlogo Kalimantan 2024 (yang aslinya merupakan logo Kongres Dunia Subud ke-16, yang sesuai harapan saya telah dihapus tulisan “16th Subud World Congress”-nya di bawah tulisan “Kalimantan 2024”) ukuran 5L yang saya terima tadi malam dari saudara Subud Jakarta Selatan yang ikut serta dalam perjalanan itu. Keren sekali kausnya, dibordir euy.
Puji Tuhan, saya bisa
turut merasakan (terasa sekali!) semangat saudara-saudara Subud yang menempuh
perjalanan bermotor Surabaya-Palangkaraya pergi pulang.©2024
Pondok
Cabe, Tangerang Selatan, 2 Agustus 2024
No comments:
Post a Comment