Tuesday, September 11, 2018

Pembantu Pelatih yang Paling Baik*


Seorang anggota yang “kembali” Latihan menyurati seorang PP “kehormatan”.

Hallo J.,

Satu pertanyaan untuk Anda. Bulan-bulan belakangan ini saya sangat ingin pergi Latihan tiga kali seminggu (meskipun seringnya saya hanya bisa dua kali karena padatnya jadwal saya) dan saya ingin tahu pendapat Anda mengenai hal ini. Apakah itu berlebihan dan sebaiknya Latihan bersama dua kali dan sekali sendirian atau apakah perlu anggota menilai sendiri keadaan jiwanya? Terima kasih untuk pencerahan dari Anda.

-S.


Hallo S.,

Kamu harus menyesuaikan diri dengan Latihan, yang merupakan karunia Tuhan untukmu. Kamu harus belajar sebanyak mungkin tentangnya, terutama tentang bagaimana menggunakannya.

Latihan bukanlah karunia biasa. Latihan itu tahu mengenai dirimu lebih banyak daripada yang kamu tahu tentangnya. Latihan datang ketika diminta maupun ketika tidak diminta - yaitu ketika ada kebutuhan yang tidak kamu sadari. Menurut saya, Latihan selalu ada bersamamu dan hanya menunggu permintaan yang masuk akal untuk memasuki kesadaranmu.

Ada saat-saat di mana Latihan tampaknya tidak muncul tapi saya rasa Latihan itu sedang menanti kondisi-kondisi yang tepat bagi kehadirannya. Kita harus belajar untuk mempercayainya, untuk menjadi begitu akrab dengannya sampai kita bahkan bisa bicara dengannya, yang pada mulanya disebut “testing”. Bilamana hal itu terjadi, kamu akan memperoleh semua tuntunan yang kamu butuhkan untuk hidupmu dan yang harus kamu lakukan hanya belajar untuk mengikuti tuntunannya.

Jadi, mulailah menenangkan dirimu dan rasakan sensasi/getaran Latihan dan ajukan pertanyaan, “Apakah tepat jika saya melakukan Latihan tiga kali seminggu?” Jika jawabannya tidak jelas bagi rasamu, tanyakan segera setelah kamu melakukan Latihan yang penuh. Kamu dapat menanyakan dengan didampingi seorang PP seperti L., yang juga dapat menerima jawaban. Jawabannya tidak terukir di batu (bukan ajaran baku—ADS).

Mungkin saja tepat untuk melakukan Latihan tiga kali seminggu untuk selamanya atau sementara, dan kalau kamu memperhatikan rasa dirimu kamu akan tahu mana yang pas untukmu. Cara lainnya adalah menanyakan, “Dari mana asalnya perasaan untuk melakukan Latihan tiga kali seminggu?” dan kamu harus membuka diri terhadap jawabannya serta siap menghadapi responsnya. Bisa saja datangnya dari Latihan itu sendiri atau dari daya-daya rendah yang tidak memprioritaskan kebutuhanmu.

Berlatih dengan cara ini akan membantumu menjadi “pengguna” yang independen dan kamu akan semakin dekat dengan teman yang lebih baik daripada seorang sahabat.

-J.


 *) Postingan Lambert Bazinet di grup Facebook “For Subud Members Only”, Selasa, 11 September 2018, bertajuk “Helping at Its Very Best”. Diterjemahkan oleh Arifin D. Slamet.

No comments: