Thursday, June 24, 2010

DÉJÀ VU

Untuk Cc. yang pencariannya akan Terang mengilhami permenungan ini…


Namo Buddhaya…


Kembali aku ke sini, serupa aku yang belum pernah ada sebelumnya

laksana terlahir kembali sebagai tiada

Jadi manusia baru dengan jiwa lama yang tak punya rupa

Yang mendambakan cinta yang mengembara

dari hati yang bisu ke kata yang bersuara

Tak harap ini samsara, walau sesungguhnya hidup adalah dukkha


Dimuliakan atas namamu, Siddhartha

Yang padamu aku merangkul suaka

Tak ingin aku hidup dengan air mata

yang mengalir dari kisah derita pun dari bahagia


Ayo Cinta, kau ikut aku ke masa yang belum tiba saatnya,

di mana kau dan aku tak lagi berkata “kau dan aku”,

tapi aku – semata aku yang tunggal berjumbuh di luar waktu

Tak ada punya, tak ada kuasa,

tak melekat, tak ingin mendapat

Tiada menjadi, tiada memberi

Dan rindu tersimpan hening tanpa kata,

namun menyeruak dalam pembuluh rasa


Kau telah menduka demi sang ada

yang senyumnya menyembuhkan luka

Melarung jiwa-jiwa yang semburat

ke dalam setapak jalan hidup penuh nikmat

yang hak atas diri mereka,

walau duka menatap tanpa muka


Tinggallah kita di situ, memadu asmara

yang pernah tercipta dengan sang ada

Ikutlah denganku ke masa di depan itu

Terlahir kembali sebagai diriku dan dirimu yang menyatu

tanpa jatidiri yang berlaku…©


Sentani, Papua, 15 Juni 2010


No comments: