ADA beberapa ceramah Bapak yang saya baca atau dengarkan, dimana Bapak menyebut “Latihan yang rajin dan tekun”. Saya ketik kedua kata tersebut—“rajin” dan “tekun”—di Google Translate untuk bahasa Indonesia-Inggris, yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai “diligent”, meskipun terkadang keluar kata “persistent” untuk “tekun”. Dalam Bahasa Indonesia, “rajin” dan “tekun” memang memiliki arti yang sama, tetapi konotasinya berbeda satu sama lain.
“Rajin” mewakili kuantitas Latihan yang kita lakukan dalam seminggu. Itu berarti “dua kali Latihan bersama saudara-saudara lainnya dan satu kali Latihan sendiri”. “Tekun” mengacu pada kualitas Latihannya, yaitu benar-benar pasrah, berperasaan sabar, tawakal, dan ikhlas.
Dalam
ceramah berkode 70 MAN 1, yang saya dengarkan rekamannya saat Wagean di Wisma
Barata Pamulang, 4 November 2023, Bapak menganjurkan agar kita benar-benar
pasrah saat Latihan; bila belum bisa seratus persen, sepuluh persen pun tidak
apa-apa. Yang penting, “rajin dan tekun” melakukan Latihan, agar secara
bertahap persentasenya meningkat terus.©2023
Pondok Cabe,
Tangerang Selatan, 9 November 2023
No comments:
Post a Comment