Wednesday, March 16, 2022

Kirab ke 14 Hall Subud

Berdasarkan komunikasi saya dengan Erwan Abadi, pembantu pelatih Subud Ranting Sukabumi.


SELAMA 12 hari, berangkat pada 1 Februari 2022, bertepatan dengan HUT ke-75 Subud Indonesia, dua helper dan satu anggota baru dari Cabang Jakarta Selatan, Ranting Sukabumi dan Cabang Bogor berkeliling dengan mobil ke 14 group Subud di Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Termasuk ke rumah Bapak di Kalisari, Semarang, dan ke kampung kelahiran Bapak di Kedungjati, sekitar 30 menit perjalanan bermobil dari Semarang. Salah satu helper-nya adalah Harris Roberts. Saya tidak ikut, karena sedang banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan selama itu. 

Berkeliling ke grup-grup di berbagai daerah di Indonesia sudah menjadi tradisi sejak masa Bapak. Bapak mewajibkan para helper baru untuk “kirab” (berkeliling) dari satu grup ke grup lainnya. Dalam kirab, seperti yang dilakukan Pak Harris dan Mas Erwan (helper Subud Ranting Sukabumi, Jawa Barat), kita bertemu dengan para anggota, melakukan Latihan bersama, testing (hanya bila ada permintaan semacam itu dari anggota), dan gathering kejiwaan.

Seperti yang diceritakan Mas Erwan ke saya, mereka mendatangi setiap grup tanpa membawa kepentingan dari sisi mereka, tidak mau mengubah perilaku anggota di suatu grup (meskipun sedang ada konflik antar anggota di suatu grup), dan hanya menampung aspirasi dari anggota serta membantu baik helper setempat maupun para anggotanya dalam menemukan jawaban-jawaban atas berbagai hal terkait Latihan dan urusan pengurus grup.

Kirab ini biasanya bersifat aksidental, tidak direncanakan jauh hari sebelumnya, atau bersifat spontan. Saya pernah mengoordinasi 20 anggota dan pembantu pelatih untuk melakukan kunjungan ke lima grup di Jawa Tengah (Ranting Ungaran, Cabang Semarang, Ranting Kedungjati, Cabang Surakarta, dan Cabang Purwokerto) dengan persiapan hanya beberapa hari. Sampai sekarang saya masih takjub atas pengalaman itu.

Saya bertanya ke baik Mas Erwan maupun Pak Harris, apa pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan (frequently asked questions/FAQ) yang diajukan oleh anggota di tiap grup yang mereka kunjungi. Rupanya, FAQ-nya adalah tentang jenis-jenis daya, tentang hubungan Subud dengan agama, dan hal-hal “klenik”, namun tidak ada yang menanyakan ataupun sharing tentang bagaimana Latihan dapat mempengaruhi cara anggota menjalani kehidupan sehari-hari. Memang banyak anggota baru di tiap grup, yang masih “meraba-raba” apa itu Subud dan Latihan Kejiwaan, namun mereka malu atau segan bertanya kepada pembantu pelatih atau anggota yang sudah lama. Pak Harris menyarankan kepada mereka yang mungkin segan bertanya kepadanya, agar menanyakannya ke saya via WhatsApp.

Final leg dari perjalanan kejiwaan tiga anggota Subud dari tiga grup (Jakarta Selatan, Bogor dan Sukabumi) ini adalah di Cuko Coffee & Eatery, sebuah kafe milik sepasang suami-istri yang adalah anggota Jakarta Selatan, beralamat di Jl. Kebagusan Raya Gang Asem. Di kafe ini, Pak Harris meluapkan kepuasan dan kegembiraannya karena telah menuntaskan kirab yang dianjurkan Bapak, sampai ia berdansa dengan semangat dan tidak lelah untuk mendampingi para anggota yang datang ke kafe tersebut untuk Latihan.©2022


Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 13 Februari 2022 

No comments: