Tuesday, September 12, 2017

Pemasaran Dengan Rasa

Tahun 1993, terbit buku Don E. Schultz et al., The New Marketing Paradigm: Integrated Marketing Communications. Jargon IMC atau Marcomm (marketing communication) pun mulai mendunia. Iklan dinilai tidak lagi jadi pemeran utama, melainkan figuran. Aktor utamanya adalah komunikasi.

Waktu saya baca buku tersebut tahun 2002, saya merasa ganjil: “Komunikasi pemasaran” merupakan istilah yang tumpang-tindih (redundant), karena pemasaran sama dengan (=) komunikasi. Advertising, sales/trade promotion, direct marketing, publicity, dan lain-lain hanyalah output dari strategi Marcomm. Tapi inti atau jiwa dari marketing adalah communication, baik antar- maupun intra-pribadi. Dan komunikasi tidak melulu perlu kata-kata, bisa juga simbol.

Dalam buku yang sedang saya tulis saat ini, berjudul Messages of Hope, tentang program CSR (corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan) dari perusahaan-perusahaan berbasis bisnis, menekankan aspek ini—bahwa tindakan tanpa berkata-kata tapi memancarkan Rasa mampu menyampaikan pesan kepada para pemangku kepentingan.©



Kalibata, 7 September 2017

No comments: