Monday, January 8, 2018

Kantuk yang Berpindah

TIGA hari belakangan ini saya selalu mengantuk berat ketika mengemudikan motor. Tanggal 6 Januari 2018, jam 11.30, ketika saya ke TPU Jeruk Purut juga begitu, tapi setelah sampai Jeruk Purut dan nongkrong depan makam kedua orang tua saya saya malah merasa segar lagi; kantuknya hilang.

Saat perjalanan pulang, lagi-lagi saya mengantuk berat di atas motor. Ketika lewat Jl. Kemang Timur, Jakarta Selatan, mendekati Kantor Operasi Gojek, di depan saya ada dua motor nyaris beriringan; yang kanan Gojek, yang kiri sepasang laki-perempuan tua. Saya mengekor di belakang mereka dengan jarak pendek dan kecepatan rendah.

Saking mengantuknya, dan karena lagi mengemudikan motor, saya pun membatin: "Tuhan, tolong doong angkat kantukku ini. Aku kan lagi bawa motor dan nggak mau celaka gara-gara ngantuk."

Entah karena permohonan saya atau bagaimana, tiba-tiba kedua motor di depan saya menurun kecepatannya hingga pelan dan saya lihat kepala si Gojeker di sebelah kanan tiba-tiba terkulai dan badannya miring ke kiri. Kedua motor pun bersenggolan dan akhirnya jatuh ke aspal bareng pengemudi dan penumpangnya. Badan si Gojeker menimpa motor sepasang laki-perempuan tua itu yang juga terjerembab ke aspal tertimpa motor mereka.

Saya mengerem mendadak dan terpana, tidak bisa menggerakkan badan saya. Serasa beku. Tapi karena kecelakaan itu di depan Kantor Operasi Gojek, banyak Gojeker dan sekuriti yang menolong dan mengatur lalu lintas. Saya dengar laki-laki tua yang tertimpa motor dan Gojeker di sebelahnya teriak ke si Gojeker: "Apaan sih, Bang? Ngawur!"

Si Gojeker menjawab: "Maaf, Pak. Saya juga nggak ngerti. Tiba-tiba saya kok ngantuukk beraaatt!"

Saya pun berlalu dari TKP dalam keadaan segar-bugar, hilang kantuknya. Tuhan mengangkatnya dan "memindahkannya" ke Gojeker di depan saya. Entah kebetulan atau tidak
tapi saya tidak percaya kebetulan.©2018


Kalibata Selatan, Jakarta Selatan, 6 Januari 2018

No comments: