“Kita tidak bisa memberikan ke orang lain apa yang tidak kita miliki. Bagaimana cara memberi uang kepada orang yang membutuhkannya jika kita sendiri tidak memilikinya? Bagaimana kita bisa menyalurkan cinta kepada orang lain jika kita bahkan tidak memiliki cinta untuk diri kita sendiri?” (Arifin Dwi Slamet, Sabtu Wage, 13 Januari 2024)
“Tidak ada orang yang selamanya baik maupun selamanya buruk. Baik-buruknya seseorang adalah untuk mengajarimu tentang kearifan hidup. Hanya dibutuhkan keikhlasanmu untuk menerima kenyataan akan perubahan.” (Arifin Dwi Slamet, 15 Januari 2024)
“Tuhan tidak mau kita menderita. Dia tidak menciptakan kita untuk menderita. Jadi, kalau kita menderita, itu karena kita menginginkannya, dan Tuhan memberi jalan untuk penderitaan yang kita inginkan. Tuhan selalu memberi jalan untuk apa pun yang kita inginkan, tapi kita cenderung menampik pemberianNya dengan menutup mata hati kita, dan hanya melihat sisi-sisi jeleknya.” (Arifin Dwi Slamet, 18 Januari 2024)
“Hidup kita seperti lambang tujuh lingkaran Subud. Walaupun kadang kita di titik teratas, kadang di titik terendah—terus-terusan begitu, naik dan turun, tetapi kita terus berjalan dari sebuah titik, bergerak melingkari titik tersebut, dan perjalanan kita makin lama makin menjauh dari titik awal.” (Arifin Dwi Slamet, 19 Januari 2024)
“If it makes you happy, it doesn’t have to make sense to others.” (Prof. Feynman on X)
“Berdoa itu memerintah Tuhan. Dengan berserah diri kita menerima perintah Tuhan.” (Arifin Dwi Slamet, 3 Februari 2024)
“Aspek-aspek Latihan Kejiwaan sangat banyak dan cakupannya luas, tidak akan bisa dipahami bila tidak dialami. Tapi mengalami tanpa wawasan juga akan membawa kita ke lain jurusan.” (Arifin Dwi Slamet, 5 Februari 2024)
“Don’t be discouraged if someone says you are childish. For are not only children able to enter the Kingdom of Heaven? Yes, because children have pure souls, the key to opening the door to true happiness.” (Arifin Dwi Slamet, 6 Februari 2024)
“95% ide saya untuk copywriting yang kreatif berasal dari bercanda. Copywriter harus memiliki selera humor yang tinggi, harus berani membuat lelucon sampai titik kamu dianggap pribadi yang tidak serius atau menyebalkan.” (Arifin Dwi Slamet, 6 Februari 2024)
“Copywriting tidak mempersoalkan panjang atau pendek sebuah teks, melainkan menekankan pada kekuatan ide.” (Arifin Dwi Slamet, 6 Februari 2024)
“Pikiran orang sekarang dicekoki bahwa adalah sangat penting untuk tahu tujuan hidupnya, siapa dirinya, apa misi hidupnya di dunia. Itu pertanyaan-pertanyaan eksistensialis yang sebenarnya hanya fantasi tentang masa depan, sehingga lupa untuk hidup sebenar-benarnya hidup di masa kini. Kata YM Bapak, Latihan Kejiwaan Subud akan mengembalikan kita menjadi anak kecil lagi. Anak-anak mana pernah bertanya tujuan dan misi hidupnya, apalagi bertanya tentang siapa dirinya? Mereka asyik saja bermain, menikmati momen kekinian mereka.” (Arifin Dwi Slamet, 9 Februari 2024)
“Enterprise bukanlah usaha yang kamu lakukan, melainkan bimbingan Latihan Kejiwaan yang kamu terima saat melakukan usaha tersebut.” (Arifin Dwi Slamet, 24 Maret 2024)
“Salah satu ciri orang bijak adalah selalu mempertimbangkan apa yang dikatakan, bukan siapa yang mengatakan.” (Arifin Dwi Slamet, 24 Maret 2024)
“Bukti bahwa Bumi ini bulat adalah bahwa peristiwa yang terjadi dan dampak atau masalah yang muncul darinya yang akan kita hadapi, baik maupun buruk, akan berlalu. Jika Bumi datar tentunya peristiwa dan dampak akan berputar di situ-situ saja serta akan menahan kita dari bertumbuh secara material, intelektual dan spiritual.” (Arifin Dwi Slamet, 10 April 2024)
“Perbedaan agama tidak ada hubungannya dengan perkawinan kecuali dalam proses legalnya saja. Rumah tangga dapat berjalan harmonis karena masing-masing pihak bersikap dewasa dalam mengantisipasi perbedaan.” (Arifin Dwi Slamet, 16 April 2024)
“Orang yang takut pada pengaruh daya rendah sesungguhnya sedang dipengaruhi daya rendah.” (Anto Dwiastoro, 3 Juni 2024)
“I only fall in love with souls. I never fall in love with people. People change. They come and go. But souls remain forever. I suppose that is why when I love, it is a deep love. An unconditional love. A forever love.” (Annie Sloan)
“Kejatuhanmu disebabkan oleh meningginya hatimu di saat perjalananmu memuncak, meninggalkan kesadaranmu di kaki gunung.” (Anto Dwiastoro, 25 Juni 2024, pukul 06.30 WIB)
“Pengetahuan yang sudah kita miliki seringkali menghambat kita ketika menjelajahi kebaruan. Tidak tahu adalah jalan menuju pencerahan.” (Anto Dwiastoro, 25 Juni 2024)
“Kebahagiaan yang dirasa karena terpuaskan oleh benda tidak akan bertahan lama.” (Anto Dwiastoro, 7 Juli 2024)
“Branding berbeda dengan cara iklan mempromosikan produk/jasa yang 'berbicara sendiri' tentang kelebihannya. Branding membuat sebuah produk/jasa diwakili bicaranya oleh publik. Jadi, bukan personal branding namanya kalau orangnya masih berbicara atas namanya sendiri.” (Anto Dwiastoro, 19 Juli 2024)
“I am often questioned about my nationality every time I share a complete and honest story on social media, because in the view of Westerners, Indonesia is not a storytelling nation.” (Anto Dwiastoro, 21 Juli 2024)
“Pengalaman mengajarkan bahwa kesombongan seseorang disebabkan oleh kecerdasannya yang rendah.” (Anto Dwiastoro, 9 Agustus 2024)
“Tidak ada orang yang akan sekejap bangkit semangatnya hanya dengan menyerukan kepadanya kata ‘Semangat!’. Tapi ceritakanlah kepadanya kisah-kisah nyata tentang mencapai keberhasilan dan yang menceritakan harus mereka yang benar-benar mengalaminya. Orang yang sudah dibuka dan tekun dalam Latihan Kejiwaannya akan bangkit sendiri semangatnya, tanpa harus membaca/mendengar seruan ‘Semangat!’.” (Anto Dwiastoro, 14 September 2024)
“Kita tidak melakukan ritual keagamaan karena kita percaya kepada Tuhan. Kita percaya kepada Tuhan karena kita melakukan ritual keagamaan.” (Robert M. Pirsig)
“Ketika orang lain berbicara jelek tentang dirimu, sudah bisa dipastikan bahwa dia tak lebih baik dari dirimu.” (Arifin Dwi Slamet, 11 Oktober 2024)
“Selama kamu membenci dan menjauhiku selama itu pula kamu mencintaiku.” (Arifin Dwi Slamet, 30 Oktober 2024, diterima dalam Latihan Kejiwaan)
“Serunya orang-orang kreatif itu adalah kemampuan mereka mengobrol ngalor-ngidul ke sana ke mari tanpa kehilangan fokus.” (Arifin Dwi Slamet, 8 November 2024)
“Tuhan bisa melakukan lebih banyak dengan penyerahan dirimu daripada yang bisa kamu lakukan dengan kemampuanmu sendiri.” (Craig Groeschel)
“Celebrations are part of a new life. Every day (perhaps even every hour) we become a new person, and that deserves to be celebrated, even if only with a prayer or hope. For me, every year I celebrate my opening anniversary by reminiscing about my journey to Subud. When I was opened, I felt born again, and because I was still young at my Subudness, this had an effect on my outward state: I still have that youthful enthusiasm in living life.” (Arifin Dwi Slamet, 19 November 2024)
“Seberat-beratnya menghadapi perilaku orang lain, lebih berat menghadapi diri sendiri.” (Arifin Dwi Slamet, 4 Desember 2024)
“Inspirasi hanya melahirkan motivasi. Untuk berhasil dibutuhkan Perspirasi.” (Arifin Dwi Slamet, 9 Desember 2024)
“Ekspresi ‘belum selesai dengan dirinya’ berlaku bagi mereka yang masih merasa orang lain toxic bagi mereka, masih perlu validasi/pengakuan, masih merasa korban (playing victim) dari segala keburukan yang dia alami dari orang lain atau insiden akibat kesalahannya sendiri.” (Arifin Dwi Slamet, 11 Desember 2024)
“Mengapa YM Bapak selalu menekankan ‘Latihan saja, Nak!’ adalah karena kenyataan-kenyataan yang telah YM Bapak alami menunjukkan bahwa segala sesuatu dapat berjalan from zero to hero hanya dengan Latihan (berserah diri dibarengi sabar, tawakal dan ikhlas). Bukan dengan segudang nasihat atau ajakan bernada indah.” (Arifin Dwi Slamet, 15 Desember 2024)
“Kerukunan di antara anggota Subud terjadi bukan dengan menasihati mereka supaya senantiasa menjaga kerukunan, jangan cekcok atau berdebat. Melainkan pembantu pelatih harus menjaga kerukunan dengan dirinya sendiri, melalui keadaan dirinya yang lerem merasakan diri, bukan malah mengobral nasihat dengan kata-kata indah.” (Arifin Dwi Slamet, 15 Desember 2024
“Kekacauan yang terjadi di Masa Kini adalah akibat
ketidakmauan membaca Masa Lalu. Sadar atau tidak, Anda sedang mempersiapkan
kekacauan di Masa Depan.” (Arifin Dwi Slamet, 16 Desember 2024)©2024
Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu Wage, 28 Desember
2024
No comments:
Post a Comment