“Di
Titik Nol, bahkan Tuhan pun tidak bersisa.”
“Tak
masalah jika kamu tidak kaya. Tak masalah jika kamu tidak sekolah. Tak masalah
jika kamu tidak beragama atau bertuhan. Yang jadi masalah adalah bila kamu
tidak punya masalah.”
“Tirai
kesuksesan kian tersibak lebar pada setiap kegagalan. Kebenaran makin banyak
terungkap pada setiap kesalahan.”
“Our
strengths make us great. Our weaknesses make us human." (11 Maret 2011, 7.24)
“Peluang
tidak diberikan kepadamu karena kamu tampaknya pantas mendapatkannya lewat
pewarisan. Peluang harus dicari dan ditangkap dan ia tak memandang siapa dirimu.”
“If you
have to choose between two things, choose one by following your mind. If
anything goes wrong, settle up and choose the other by following your heart.”
“You are
mistaken if you thought you ever made mistakes in your life. In fact, you are
blessed with continuously great learning only mindful people come to realize.
Learning that eventually guides you to find out how awesome you are as a person
and how wonderful your life is.”
(4 Juni
2011, 11.24)
“Hidup
ini seperti mie ayam—tampak
laksana benang kusut, tapi lezat nan mengenyangkan jika dinikmati.”
“Forrest
Gump bilang, ‘Hidup
itu seperti sekotak coklat--kamu nggak pernah tau apa yang kamu dapatkan.’ Perumpamaan yang janggal,
mengingat permen coklat, apa pun isi yang kita temukan di dalamnya, tetaplah
permen coklat yang berasa manis. Kalau aku
bilang sih,
hidup itu seperti menu lauk di Restoran Padang—apa pun yang kamu ambil, walau
secuil, pasti dihitung!”
“Di
tangan Tuhan, impian-impian menjadi kenyataan, sementara di tangan manusia
mereka berkarat dalam keraguan. Bermimpilah dan biarkan Tuhan mewujudkannya,
dan biarkan diri Anda tumbuh dan berkembang dalam perjalanan menggapainya.” (Jakarta, 18 Januari 2012)
“Tidak
ada Jalan Spiritual yang superior. Tidak ada yang satu mengungguli yang lain.
Yang hebat adalah manusianya, yang ketika ia dengan sadar merendahkan hati di
hadapan Tuhannya ia akan dituntun untuk menemukan semua keunggulan yang telah
ada pada dirinya sejak ia diciptakan.”
(Jakarta, 19 Januari 2012)
“Tidak penting
Anda kuliah di mana—di dalam
atau luar negeri, di perguruan tinggi swasta atau negeri, terakreditasi atau
tidak diakui. Yang jauh lebih penting adalah apa yang Anda pelajari selama
kuliah dan bagaimana hal itu bisa membantu Anda melakoni dan memahami hidup
ini.”
“Tuhan
tidak mengajar kita karena semua
pengetahuan sudah Dia tanamkan dalam diri kita. Tuhan mengajak kita untuk berserah diri kepadaNya, yang merupakan
kunci untuk membuka semua pintu pengetahuan itu." (26 Februari 2012, 11.28)
“Apa
bedanya Latihan Kejiwaan dengan latihan-latihan spiritual lain? Latihan-latihan
spiritual yang lain kebanyakan mengajak kita menemukan apa yang dipunyai
guru-gurunya, sedangkan Latihan Kejiwaan mengajak kita menemukan kembali apa yang sudah kita punya, tapi
terlupakan ketika kita beranjak dewasa dan melakoni beragam kehidupan.” (16 April 2012)
“A
managerial position is not about controlling people; it’s about engaging yourself
with the people under your management and the work they are doing.”
“Kesalahan
terbesar dalam hidup adalah tidak berani membuat kesalahan.”
“Ada
jiwa kanak-kanak dalam diri setiap orang dewasa. Kegagalan Anda memahami hal
itu adalah penyebab utama mengapa Anda tidak bisa menikmati hidup Anda di usia
dewasa.”
“Alangkah
baiknya jika anak-anak tidak tahu bagaimana kehidupan orang dewasa. Alangkah
buruknya jika orang dewasa melupakan kehidupan masa kanak-kanaknya.”
“Bila
Anda sulit memahami pikiran dan/atau perilaku orang lain, bayangkan diri Anda
menjadi orang itu. Bila masih sulit juga, bayangkan orang itu mengalami
kesulitan dalam memahami pikiran dan/atau perilaku Anda.”
“Pengalaman
hidup menunjukkan bahwa orang yang ngomongi
yang baik-baik tentang kita biasanya dirinya lebih baik dari kita, sedangkan
orang yang ngomongi yang jelek-jelek tentang kita dirinya tidak lebih baik dari
kita.” (9
April 2012)
“Baik
itu harus bijak. Tanpa kebijakan, berbuat baik tidak selalu berakibat baik.
Tanpa kearifan, kebaikan malah menghancurkan diri sendiri maupun orang yang
menerima kebaikan.”
(12 Juni 2012)
“Hidup
itu penuh warna dan mata lahir maupun batin kita pun dikaruniai dengan
kemampuan untuk menikmati keindahan warna-warna tersebut. Tersiksalah mereka
yang dengan keterbatasan kecerdasan emosional dan spiritualnya hanya bisa
melihat segala sesuatu secara hitam-putih saja.” (12 Juni 2012)
“Marah
yang dilandasi kasih adalah jauh lebih baik daripada mengasihi yang dilandasi
marah.”
“Kemajuan
spiritual seseorang tidak dinilai dari kelembutan sikap, kehalusan tutur kata,
dan pengendalian diri, melainkan dari kemampuannya untuk konsisten menjadi diri
sendiri.” (3
Juli 2012)
“Ketenangan
berasal dari diri kita, bukan dari tempat-tempat tertentu.” (1 Juli 2012)
“A
writer paints pictures in the heart and mind of readers.”
“Hubungan
yang indah tercipta ketika Anda menghargai teman Anda dengan keadaannya dia
hari ini, bukan dengan mempertimbangkan siapa dia kemarin dan menjadi siapa
atau apa besok.”
“Bukanlah
sesuatu yang luar biasa bila mampu menciptakan karya yang hebat dengan dukungan
fasilitas yang lengkap. Baru luar biasa jika bisa menghasilkan karya yang hebat
dengan keterbatasan sumber daya.”
“Pengalaman
dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ditentukan oleh jumlah tahun, melainkan
oleh seberapa banyak Anda mengubah cara Anda melakukan pekerjaan tersebut dan
seberapa banyak pengetahuan dan keterampilan yang Anda peroleh--yang membuat
Anda kian ahli dan arif dalam melakukan pekerjaan tersebut.”
“Orang
yang tidak bisa memaknai hidup tidak bisa menikmati hidup.”
“Hanya
seekor anjing yang bisa mengenali anjing lainnya.” (Pepatah Pribadi)
“Keluaran
(output) dari sebuah proses kreatif
bukanlah desain visual atau naskah, melainkan Solusi Terbaik.”
"There
are three ways to success: the hard way,
the easy way, and your own way.”
“’Kaburlah
kamu, maka kamu akan kukejar,’
begitu kata Masalah kepada si Pengecut.”
“Ketika
anak-anak memperlihatkan kelucuan dan keluguannya, ia sedang menjadi dirinya
sendiri. Ketika ia tampak menyebalkan, ia sedang menjadi diri yang dicontohkan
orang tuanya.” (24
Agustus 2012)
“Jangan
memusuhi teman Anda yang berprofesi di bidang komunikasi. Bisa-bisa Anda kehilangan
semua teman Anda.”
“Anda
bukan satu-satunya yang menderita, tetapi bukan tidak mungkin Anda bagian dari
segelintir orang yang mendapat kesempatan emas dari Tuhan untuk tumbuh dan
berkembang.”
“Semua
manusia itu pada dasarnya mampu melakukan apa saja. Mampu berbuat baik, mampu
berlaku jujur, mampu berusaha keras, mampu belajar, mampu maju dan sukses, dan
lain sebagainya. Masalahnya, mau atau tidak. Itu saja.”
“Satu
hal unik yang saya pelajari dari Hidup adalah bahwa lambat-laun kita menjadi
orang yang kita bicarakan atau pergunjingkan; kita akan menjadi baik bila kita
bicarakan kebaikannya, dan kita akan menjadi buruk kalau mempergunjingkan
keburukannya. Bagaimanapun, daripada menjadi sebaik atau seburuk orang lain,
adalah jauh lebih penting menjadi diri sendiri yang lebih baik.” (2 September 2012)
“Tidak
ada yang namanya ‘cobaan’. ‘Ujian’, itulah kata yang tepat.
Kalau cobaan berarti Tuhan tidak tahu bagaimana sifat ciptaanNya sehingga perlu
dicoba, seperti halnya kita mencicipi makanan yang kita tidak tahu bagaimana
rasanya. Lebih tepat disebut 'ujian' karena Tuhan itu Maha Tahu kemampuan kita,
sedang kita bukannya tidak tahu, tapi tidak
mau tahu
lantaran pikiran kita direcoki suara si Ego bahwa kita tidak mampu menghadapi
ujianNya, atau bahwa kita tidak pantas mendapat ujian karena merasa sudah sering
berbuat baik dan rajin beribadah. Itulah egoisme pikiran! Sesungguhnya, Tuhan
Maha Penyayang dan Maha Pengasih, yang bisa kita kenali bimbingan dan
tuntunanNya saat kita serahkan semua problem hidup kita kepada Yang Punya
Hidup; saat kita berhenti menggunakan pikiran yang tidak mau tunduk kepadaNya.
Pikiran itu Setan yang tidak mau sujud kepada Adam (jiwa) ketika Tuhan
memerintahkannya, sedang Adam adalah jiwa pertama yang berserah diri kepada
Tuhannya. Daripada mengotori Adam yang ada pada kita, lebih baik sujudkan Setan
kita, agar tidak menghalangi Tuhan yang dengan kasihNya selalu menuntun kita
menuntaskan ujian hidup ini.”
(Jakarta, 2 September 2012)
“Memang,
ada kekuatan dalam pemberdayaan otak dan otot. Tetapi, kekuatan terdahsyat ada
pada kesabaran, keikhlasan dan ketawakalan.” (2 September 2012)
“Berserah
diri itu mudah. Yang sukar adalah melakoninya dalam kehidupan nyata sehari-hari
dengan pikiran kalut yang tidak mau berhenti.” (2 September 2012)
“Orang
yang kreatif itu melihat banyak peluang dalam kekosongan, bukan mencari tempat
kosong di tengah kebanyakan.”
(2 September 2012)
“Yang
memperpanjang hidup seseorang bukanlah napasnya, melainkan harapan dan ikhtiar
yang dijalankannya untuk mewujudkan harapannya.” (2 September 2012)
“Tuhan
sudah mengabulkan semua yang kita doakan—bahkan sebelum kita berdoa. Kalau
tampaknya belum terwujud, itu karena kesadaran kita belum sampai ke situ.” (7 September 2012)
“Orang
yang bersalah biasanya tidak berani menatap lurus ke mata orang yang teguh
meyakini kebenarannya walaupun ia belum tentu benar.” (10 September 2012)
“Dengan
dibantu orang lain, kita bisa mencapai apa yang kita cita-citakan. Tapi dengan
membantu diri sendiri kita dapat memberi nilai tambah pada pencapaian tersebut.” (10 September 2012)
“Satu
setengah tahun cukup lama untuk layak dianggap sebagai pelajaran bernilai dari
sebuah kegagalan, tapi terlalu sedikit untuk layak disesali dan diratapi.” (Pemahaman yang saya terima
saat menutup buku berjudul “PT
Infinitas Daya Ekakarsa” yang
saya ‘tulis’ satu setengah tahun yang lalu,
11 September 2012)
“Hakikat
dari sakit sebenarnya merupakan proses internal kita menuju sehat.” (17 September 2012)
“Semua
pilihan ada konsekuensinya. Banyak orang yang tidak siap dengan konsekuensinya;
maunya hanya memilih saja. Memilih enak ada konsekuensi yang tidak enak,
memilih tidak enak ada konsekuensi enak. Terserah saja, memilih yang mana.
Semua menyediakan kemungkinan pembelajaran yang berharga.” (17 September 2012)
“Keahlian
dan keterampilan sehebat apa pun tidak akan ada gunanya tanpa sikap profesional
yang memadai, apalagi jika profesi Anda berkenaan dengan melayani kebutuhan
orang lain.” (21
September 2012)
“Berjanjilah
pada diri sendiri: ‘Saya
bukan keturunan orang hebat, tapi saya orang hebat yang akan menurunkan
orang-orang hebat!’”
(25 September 2012)
“Jangan
pernah mau dibayar murah untuk pekerjaan yang nilainya sebenarnya jauh di
atasnya, karena begitu pemberi pekerjaan menunggak pembayaran, Anda akan malu
menagihnya.” (25
September 2012)
“My
company didn’t fail.
It’s the
companionship that makes a company that failed.” (26 September 2012)
“Orang
tua dewasa ini tidak memanusiakan anak-anaknya, melainkan lebih
mem-benda-kannya, sehingga wujud kasih sayang yang dicurahkannya pun berupa benda.
Tidak mengherankan jika anak-anak sekarang tak ubahnya benda--tidak berjiwa,
tidak punya hati dan perasaan.”
(29 September 2012)
“With
plenty of GOLD, we often forget there shouldn’t be an L.” (30 September 2012)
“Sekaya-kayanya orang yang mengandalkan gaji setiap bulan, ternyata
masih jauh lebih kaya orang yang mengandalkan tuntunan Tuhan dalam tindakan
wirausahanya. Bukan hanya uang yang dating berlimpah jumlahnya, tetapi juga
makin arif dalam pikiran dan perkataannya.” (3 Oktober 2012)
Tunggu kelanjutannya...
No comments:
Post a Comment