Thursday, November 13, 2025

Menangis Bersama Tuhan

 

Di sudut malam yang sunyi sepi,

di mana bayangan berbisik lirih,

aku menengadah, hati teriris,

memeluk beban, memendam tangis

Pasangan yang dulu berjanji setia,

menoleh pergi, membawa cahaya

Anakku, cermin jiwa dan raga,

menjauh langkah, tak sudi menyapa

Saudara kandung, darah yang mengalir,

jadikan cacatku sebagai satir

“Kamu kurang ini,” “Kamu salah di sana,”

Setiap ucapan bagai belati yang menusuk lara

Lingkaran keluarga,         

mengangkat tembok, memutus cerita

Semua mata menilai, semua lisan menghukum

Dalam sepi, jiwaku merangkak, terpuruk mendalam

 

Namun, saat dunia memalingkan wajah,

saat setiap pintu tertutup dan rekah,

ada satu tempat, teduh dan abadi,

di mana tangisku tak pernah dicaci

Di dalam gelap, aku berlutut, menyerah,

mencurahkan duka yang tak tertahankan

 

Bukan suara manusia yang menjawab lirih,

Tapi sentuhan damai, di relung hati yang pedih

“Anak-Ku,” suara itu begitu lembut

Bukan penghakiman, bukan celaan terselubung

“Ku tahu segala kekurangan yang kau pikul,”

“Ku tahu sakitnya dicabut dari sekumpul”

 

Air mata tumpah, bukan karena malu,

namun karena kasih tak bertepi yang merangkul

Di situ, aku tak lagi sendirian

Bersama Tuhan, ku temukan perlindungan

Dunia mungkin melihat kepingan yang hilang,

kekurangan dalam tingkah, cela yang terbayang

Tapi Tuhan melihat hati yang remuk redam,

melihat potensi, di balik kelam

Aku menangis, dan air mata itu suci,

dibasuh oleh Rahmat, oleh Cinta yang sejati

Menangis bersama Tuhan, sebuah pengakuan,

bahwa di tengah penolakan, ada penerimaan.

 

Tuhan adalah rumah bagi jiwa yang terbuang,

Kasih-Nya utuh, tak pernah terhalang

Meski semua pergi, dan hati terbelah dua,

di pelukan-Nya, ku temukan harga

Aku bangkit, masih dengan luka yang membekas,

Namun kini aku tahu, Kasih-Nya takkan terlepas

Biarlah dunia menghukum, biarlah mereka menjauh,

sebab yang terpenting, kasih Tuhan selalu utuh...

 

 

Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, 14 November 2025

No comments: