KUE klepon “tidak Islami” belakangan lagi ramai
dibicarakan. Saya jadi teringat ketika menjadi senior copywriter di sebuah biro iklan berskala kecil di Jakarta
Selatan, Lingkom Ad (PT Lingkar Komunikasi), tahun 1997, saya diminta menulis
naskah (script) untuk iklan radio (radio commercial/radiocomm) buat PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI),
perusahaan yang merepresentasi Telkom Jawa Tengah-DIY, yang berkantor pusat di
Semarang, Jawa Tengah.
Lewat radiocomm
tersebut, MGTI mempromosikan pemasangan 400.000 sambungan telepon baru di
seluruh provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Radiocomm-nya bersetting dialog Petruk dengan Semar, di mana Petruk
yang lugu, rada bego, dengan bersemangat bercerita ke Semar bahwa Pak Baskom
jualan klepon. Semar yang ragu dengan informasi dari Petruk lantas pergi
mencari tahu dan sesaat kemudian balik sambil menegur Petruk yang karena malas
belajar jadi kurang ter-update: “Sinau, Truk, sinau! Bukan Pak Baskom jualan klepon, tapi Telkom jualan telpon!”
Hingga akhir dari radiocomm
berdurasi 60 detik itu, dengan lugu Petruk masih bersemangat mau beli klepon ke
Pak Baskom.
Untuk diketahui, iklan radio tersebut berbahasa Jawa campur
Indonesia (terutama pada saat announcer-nya
menginformasikan tentang prosedur bagi pelanggan baru). Sepupu saya di
Purwokerto dengan bangga bercerita ke teman-temannya, yang lagi sharing di antara mereka tentang iklan
radio yang rupanya berhasil memancing perhatian pendengar itu: “Itu copywriter-nya kakak sepupuku. Dia nggak bisa bahasa Jawa lho!”
Ketika dipresentasikan oleh Direktur Lingkom Ad di kantor
MGTI Semarang, satu loyang klepon dibawa serta untuk memberi pengetahuan baru
pada general manager-nya MGTI yang
orang bule bahwa kue klepon dalam konsep kreatif iklan radio itu memang
benar-benar ada. Sang GM disuguhi klepon tersebut dan diajari cara memakannya,
yaitu dengan sekali santap karena isinya akan muncrat pada gigitan pertama.
Bagi si bule, pengalaman makan klepon itu rupanya benar-benar berkesan,
sehingga ia tidak ragu untuk langsung meng-approve
konsep kreatif iklan radio berjudul “Pak Baskom Jualan Klepon” itu.©2020
GPR 3, Tangerang Selatan, 23 Juli 2020
No comments:
Post a Comment