Foto Doris “Dorie” Miller tepat
setelah menerima penyematan medali Navy Cross oleh Laksamana Chester W. Nimitz,
di atas kapal USS Enterprise (CV-6) di Pearl Harbor, 27 Mei 1942. Medali
diberikan untuk aksi kepahlawanannya di atas kapal USS West Virginia (BB-48)
selama Serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
ANGKATAN Laut
Amerika (United States Navy) pada 20
Januari 2020 lalu mengumumkan untuk memberi nama kapal induk kelas Gerald R. Ford
keempatnya dengan nama pahlawan Pearl Harbor, Doris Miller. USS Doris Miller
diharapkan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2032. Dalam film “Pearl Harbor”
tahun 2001, yang disutradarai Michael Bay, Miller diperankan aktor Cuba
Gooding, Jr.
Angkatan
Laut Amerika membuat pengumuman tentang nama kapal induk tersebut pada Hari
Martin Luther King di sebuah upacara di Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam,
Hawaii. Sekilas penamaan itu biasa saja, tetapi sebenarnya ini menjadi hal baru
dari sejarah panjang penamaan kapal induk negara tersebut.
Lantas
siapa Doris Miller dan mengapa bisa disebut sebagai langkah dramatis penamaan
kapal induk?
Doris “Dorie”
Miller adalah seorang tamtama US Navy berpangkat Cook Third Class (Koki Kelas
Tiga). Sebagai warga negara Amerika Serikat berkulit hitam, Miller mendapat
perlakuan diskriminatif dalam organisasi militer pada masa itu, dengan mendapat
hak dan kedudukan yang tidak adil. Pada masa itu, anggota US Navy yang berkulit
hitam tidak dilatih untuk memegang senjata; mereka hanya berhak memegang
tongkat sapu, kain pel, dan sutil.
Warga
Amerika keturunan Afrika ini menerima medali tanda jasa tertinggi Angkatan Laut
Amerika Serikat, yaitu Navy Cross, atas tindakannya selama serangan Jepang atas
Pearl Harbor dengan membantu memindahkan tentara yang terluka ke tempat yang
aman dan menembakkan senapan mesin untuk mempertahankan kapal tempatnya
bertugas dari serangan pesawat pembom Jepang.
Doris
Miller lahir di Waco, Texas, pada 23 Oktober 1919. Ia mendaftar di Angkatan
Laut Amerika Serikat dan bertugas di kapal amunisi USS Pyro dan kapal tempur (battleship) USS Nevada. Pada pagi hari,
tanggal 7 Desember 1941, Miller berada di USS West Virginia untuk mengumpulkan
cucian.
Kapal
tempur USS West Virginia dalam serangan Jepang pada hari Minggu pagi itu
mengalami kerusakan parah oleh dua bom dan lima torpedo. Kapal di mana Miller
bertugas itu tenggelam di Pearl Harbor, menewaskan 130 prajurit dan melukai 52
lainnya. Kapal kemudian diperbaiki, ditingkatkan kemampuannya, dan bertugas
kembali di seluruh kampanye Pasifik selama Perang Dunia II, hingga Jepang
menyerah pada 1945.
Penamaan
USS Doris Miller sangat berbeda dari tradisi penamaan kapal induk Angkatan Laut
Amerika. Awalnya, Amerika memberi nama kapal induknya dengan pertempuran besar
era Perang Revolusi seperti USS Yorktown (CV-10; kapal induk bernama sama (CV-5)
tenggelam dalam Pertempuran Midway, 4 Juni 1942), USS Enterprise (CVN-65; kapal
induk bernama sama (CV-6) bertugas selama Perang Dunia II), USS Saratoga
(CV-60; kapal induk bernama sama (CV-3) aktif dalam Perang Dunia II), dan USS Lexington
(CV-16; kapal induk bernama sama (CV-2) tenggelam dalam Pertempuran Laut Koral,
8 Mei 1942). Sejumlah pertempuran Perang Dunia II antara 1941 dan 1945 juga
dijadikan nama kapal-kapal induk US Navy, seperti USS Midway (CV-41).
Setelah
itu, terjadi perubahan, dengan menggunakan nama tokoh-tokoh penting US Navy, seperti
Laksamana bintang lima (Fleet Admiral) Chester Nimitz (CVN-68), dan juga nama
para presiden Amerika Serikat, seperti USS George Washington (CVN-73), USS
Abraham Lincoln (CVN-72), USS Theodore Roosevelt (CVN-71), USS Harry S. Truman
(CVN-75), USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69), USS John F. Kennedy (CVN-79), USS
Gerald R. Ford (CVN-78), USS Ronald Reagan (CVN-76), dan USS George HW Bush
(CVN-77). Selain itu, juga menggunakan nama para politisi yang pro Angkatan
Laut, seperti USS John C. Stennis (CVN-74) dan USS Carl Vinson (CVN-70).
USS Doris
Miller (CVN-81) bisa disebut sebagai awal dari proses de-politisasi penamaan kapal
dan juga menghormati personel kelas tamtama. Sebelum US Navy, Angkatan Darat
Amerika Serikat juga sudah memulai menamai kendaraan lapis bajanya dengan nama
Stryker untuk menghormati Prajurit Satu Stuart S. Stryker, penerima tanda
jasa tertinggi militer Amerika Serikat, Medal of Honor, yang gugur dalam Perang
Dunia II, dan Kopral Robert F. Stryker, peraih Medal of Honor yang gugur dalam
Perang Vietnam (meskipun bernama sama, kedua prajurit ini tidak memiliki
hubungan keluarga).
USS Gerald R. Ford (CVN-78) adalah
kapal induk pertama di kelasnya yang berdinas di Angkatan Laut Amerika Serikat
sejak 22 Juli 2017. Kapal induk ini menyandang nama Presiden Amerika Serikat
ke-38, Gerald R. Ford, yang berdinas di angkatan laut selama Perang Dunia II, termasuk
bertugas tempur di atas kapal induk ringan USS Monterey (CL-78) di Palagan
Pasifik.
Penamaan
USS Doris Miller untuk sebuah kapal induk bertenaga nuklir juga untuk
menghormati pengabdian warga negara Amerika keturunan Afrika di Angkatan Laut
Amerika Serikat. Pada Januari 2019, tercatat sekitar 65.000 warga Amerika
keturunan Afrika berdinas di US Navy.
USS Doris
Miller, seperti kapal-kapal induk lain di kelas Gerald R. Ford, akan menjadi
salah satu kapal induk terbesar (super
carrier) yang pernah dibangun. Doris Miller akan membawa 80 pesawat tempur
dan akan diawaki oleh 6.000 pelaut. USS Doris Miller dijadwalkan akan dikirim
ke Angkatan Laut Amerika pada tahun 2032, sebagai penghargaan yang pantas untuk
pelaut berkulit hitam yang memberikan segalanya bagi bangsa dan negaranya.©2020
GPR 3, Tangerang Selatan, 12 Juli 2020
No comments:
Post a Comment