“Bagian dari hidupku
ini... Bagian ini tepat di sini. Inilah yang disebut ‘kebahagiaan’.”
—Chris
Gardner (diperankan oleh Will Smith) dalam film The Pursuit ofHappiness(2006)
“Kebahagiaan adalah
seperti kupu-kupu yang, jika dikejar, selalu berada di luar jangkauan kita,
tetapi, jika Anda duduk dengan tenang, ia akan menyinari Anda.”
Saya suka sekali
melarikan diri dari masalah yang datang menghadang. Bukannya menjauh, atau
tertinggal di belakang, masalah malah terus mengejar saya. Akhirnya, saya pun
lelah juga berlari, dan memutuskan untuk berhenti dan berdiri tegak ditopang
oleh kekuatan bernama kerendah-hatian dengan wajah tersenyum menghadap ke arah
masalah. Hati saya dipenuhi keyakinan bahwa apabila saya hadapi, maka masalah
itu pun akan berhenti merongrong saya. Benar saja!
Tampaknya, alam telah
menetapkan bahwa akibat dari mengejar adalah dikejar, dan bahwa kita akan
dikejar apabila kita melarikan diri. Kebahagiaan, kekayaan, dan kesuksesan,
ungkap novelis dan cerpenis Amerika, Nathaniel Hawthorne (1804-1864), ibarat
kupu-kupu yang justru akan terbang menjauh ketika kita berusaha menangkapnya,
tetapi akan menghinggapi kita ketika kita berdiri diam di kekinian seperti
bunga, yang memancarkan keindahan.
Artinya, tinimbang
mengejar kebahagiaan, jadilah kebahagiaan itu sendiri. Jauh lebih baik apabila
kebahagiaan itu kita pancarkan dari diri kita lewat perkataan dan perbuatan,
pikiran dan perasaan kita yang kita bagi-bagikan kepada siapa saja yang
membutuhkannya, tanpa mengharap pamrih. Hal itulah yang membuat kita hadir
laksana bunga yang diselimuti keindahan.
Sebaliknya, penderitaan,
kemiskinan dan kegagalan ibarat macan yang akan terus berusaha menerkam kita
bila kita lari darinya. Untuk mengalahkan problema, kita harus bersikap teguh
dan tegar sekaligus lemah lembut dalam menghadapinya. Pengalaman saya selama 20
tahun berlatih seni bela diri Korea, Taekwondo, menuturkan, bahwa kelembutan
(baca: kerendah-hatian) mengalahkan lawan dengan lebih mudah daripada dengan
kekerasan (kesombongan dan arogansi). Lari dari masalah bukan saja melelahkan
kita, tetapi kita juga membuang peluang untuk memperoleh pelajaran hidup yang
berharga yang terkandung dalam masalah itu!
Kejarlah, maka dia akan
melarikan diri. Larikan diri maka dia akan mengejar. Berdiam di tempat dengan
rendah hati, mengada saja di kekinian, maka dunia akan menyanjung Anda!©
Mampang
Prapatan IX, Jakarta Selatan, 26 Februari 2012
No comments:
Post a Comment