SAYA belajar membuat Sambal Bawang dari ayah mertua saya yang tinggal di kawasan
Perak Barat, Surabaya. Sebagai pensiunan TNI Angkatan Laut yang acap
berbulan-bulan berlayar dengan kapal perang, ayah mertua punya keahlian memasak
praktis dengan meracik bahan-bahan yang ada, agar selera makan awak kapal tidak
turun, dan pada gilirannya menjatuhkan moril mereka dengan kerinduan amat
sangat pada masakan di rumah.
Sambal Bawang ini saya labeli “919”, karena dibuat dengan sembilan siung
bawang putih, sembilan cabai merah keriting dan 19 cabai rawit jingga, ditambah
sedikit rebon dan sedikit minyak goreng. Wah, mantap betul rasanya, bisa jadi
lauk bersahaja bagi nasi pulen nan hangat serta mengingatkan saya pada ayah-ibu
mertua dan ipar-ipar saya di Surabaya yang tahun ini tidak bisa saya kunjungi,
karena dilarang mudik Lebaran gegara Pembatasan Sosial Berskala Besar di
Jakarta maupun Surabaya yang disebabkan oleh meluaskan kasus CoViD-19.©2020
GPR 3, Tangerang Selatan, Banten, 2 Mei 2020
No comments:
Post a Comment