“Karena
itu jalan yang sebaik-baiknya tidak lain daripada apabila manusia dengan
seluruh yang ada dalam dirinya suka berhenti, suka berhenti, suka diam dengan
sadar, dengan tenangnya. Maka di situlah manusia akan dapat menerima, akan
dapat merasakan sentuhan hidup, sentuhan daya hidup yang meliputi seluruh alam,
seluruh dirinya."
~Bapak Muhammad
Subuh, San Francisco, Amerika Serikat, 26 Maret 1958
SESEORANG pernah berkata, “Saya tidak mendoakan kesehatan atau kekayaan
kepada orang-orang. Saya mendoakan mereka beruntung. Karena orang-orang di
Titanic dalam keadaan sehat. Mereka kaya. Tapi mereka tidak beruntung.”
Itu membuat Anda berhenti dan berpikir.
Pasca serangan teroris terhadap World
Trade Center di New York City, Amerika Serikat, 11 September 2001, banyak
orang menyampaikan cerita. Cerita tentang bagaimana mereka selamat, bukan
karena pilihan, tapi karena kebetulan.
Seorang pria hidup karena dia mengantar putranya pada hari pertamanya di
taman kanak-kanak. Yang lain selamat karena gilirannya membawa donat ke tempat kerja.
Ada orang lainnya yang ketinggalan kereta. Ada yang terjebak kemacetan. Seorang
wanita terlambat bangun tidur karena alarm jamnya tidak berbunyi. Ada yang
tidak sengaja menumpahkan kopi ke bajunya dan harus ganti baju. Ada orang yang
mobilnya tidak mau menyala mesinnya. Ada yang kembali ke rumah untuk menjawab
panggilan telepon. Satu orang terlambat karena anaknya sangat lamban. Dan ada
seorang pria yang tidak bisa mendapatkan taksi.
Itu hanya hal-hal kecil. Hal-hal biasa. Namun momen-momen kecil itu
mengubah bagaimana hari itu berlangsung.
Sejak saya membaca cerita-cerita ini, saya mulai berpikir secara
berbeda.
Sekarang, jika saya terlambat, jika saya melupakan sesuatu dan harus
kembali ke tempat semula, jika pagi saya kacau tanpa alasan yang jelas, saya
mencoba mengingatkan diri saya sendiri: Mungkin ini bukan nasib buruk. Mungkin
saya berada tepat di tempat yang saya inginkan. Mungkin ada sesuatu yang
melindungi saya dari apa yang bahkan tidak dapat saya lihat.
Jadi, jika lain kali segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan
Anda, kunci mobil hilang, lalu lintas macet parah, rencana Anda berantakan,
berhentilah sebentar. Tarik napas. Mungkin ini bukan suatu kemunduran. Mungkin
hidup sedang membantu Anda secara diam-diam.
Karena terkadang, Penundaan yang membuat kita frustrasi justru yang akan
menyelamatkan kita.©2025
Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 20 Mei 2025
No comments:
Post a Comment