Meresap dingin di tengah damai hijau berbukit,
ku belai lembut cahayamu yang memancarkan kasih tak sedikit
Dan tak lupa menebar senyum berbalut kerudung putih,
beraroma hujan rintik menyertai isak lirih
Lenyap kesedihan merangkul kabut menyelimuti hijau pebukitan,
menyentak bahagia hati melihat hati berteduh kerudung putih yang tak rentan
Melagukan irama cantik keberadaan dirimu berbaju hitam
laksana hari yang memesrai malam
Luruh aku dalam dirimu yang menengadah sepuhan hujan di bulan Mei,
ketika tubuh berkalang tanah tak lagi menderita
Merah pipi mengemuka,
malu disapa Cinta
Kala aku tak sungkan memberimu sembah, kedua telapak mengapit di dada
Diri-yang-tiada meningkahi semadi berbahasa dharma
Dengan senang membuka gerbang nirwana
Mengecup keningmu yang berbasuh cahaya
Wahai Siddhartha, damai senyummu menuntunku
Menyisihkan tabir abadi kau dan aku adalah satu.
Puncak, Bogor, 16 Mei 2010
No comments:
Post a Comment