Satu yang kutandai pada dirimu:
Kau punya senyum yang jadi cerminku
Senyummu menghias dunia yang berduka
Senyummu mempercantik hidup yang terluka
Senyummu menyelimuti anak-anak kecil yang kedinginan karena rumah tak lagi punya hati
Senyummu mengguyur kerongkongan kerontang yang berdahaga cinta
Senyummu mengisi kepala-kepala yang mengerangkan asmara
Senyummu menggubah alam yang berpohonkan puisi, berlautkan lagu, berlangitkan drama
Senyummu menjawab teka-teki tentang yang sejati
Senyummu meluruhkan letih perjuangan
Senyummu adalah ibu penciptaan karya-karya yang menggugah rasa
Senyummu memanduku meniti perjalanan melewati ruang dan waktu
Senyummu memantulkan cermin --
Cermin tempatku memandang
betapa hidup ini begitu cantik dengan senyummu yang tak pernah berhenti
Ingin aku seperti kamu, yang tak peduli
untuk tersenyum kepada wajah-wajah yang tak memahami
ada keindahan walau dalam duka tak terperi...
Permenungan jam 3 pagi -- Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 3 Mei 2010
No comments:
Post a Comment