Tanpa dirimu, lagu kehilangan nada
Tanpa dirimu, puisi sirna makna
Tanpa dirimu, mimpi pupus warna
Tanpa dirimu, makan tak punya selera
Tanpa dirimu, prosa miskin kata
Tanpa dirimu, bunga tak punya karunia
Tanpa dirimu, matahari tak bercahaya, bulan tak menyala
Tanpa dirimu, aku kehilangan daya
Cinta kehilangan cita
Keheningan tak lagi menjelma
Embun hati berhenti mengada
Harum dupa melupa
Suara diri putus menggema
Aku lalu jadi siapa?
Tenggelamkan aku dalam kolam teratai
Tangan menengadah, menggapai
Bening air cermin belahan jiwa
Yang dalam namamu menyatupadu segera
Terpujilah Buddha,
Terpujilah Dharma,
Terpujilah Sangha
Demikian hendaknya...
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 28 April 2010
No comments:
Post a Comment