Tuesday, October 7, 2025

Pucuk Dicinta, Ulam Tiba

 


SAAT ini, saya sedang membantu satu saudari Subud dari Vancouver, Kanada, dalam mengedit disertasinya di Universitas British Columbia untuk dijadikan buku teks akademik. Disertasinya, sebagai syarat perolehan gelar Doktor dalam Kajian Kurikulum, membahas tentang sekuens proses dari pandangan dunia (weltanschauung) yang dipetik dari ajaran tasawuf ‘Abd al-Karim al-Jili melalui karya tulisnya yang berjudul Insan al Kamil (Universal Man) atau “Manusia Seutuhnya”.

Karena ketiadaan literatur terkait sekuens “Zat, Sifat, Asma, Af’al” (ZSAA) di kalangan akademik Barat, sedangkan saudari Subud itu hanya mengetahuinya dari ceramah-ceramah Bapak Muhammad Subuh, saya pun menelusurinya dengan bertanya kepada dua wartawan NU Online yang kebetulan sedang aktif mengikuti sesi percakapan bahasa Inggris di kompleks Wisma Subud Cilandak.

Salah satu dari mereka adalah jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, yang sangat familiar dengan sekuens ZSAA, dan melalui dia saya sampai pada karya tulis Syekh al-Jili, tetapi saya tidak dapat mengaksesnya karena harganya, di Amazon, cukup mahal bahkan bagi saudari Subud Kanada itu. Sedangkan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah tidak memiliki salinan kerasnya di koleksinya.

Puji Tuhan, malam ini, wartawan NU Online itu mengirimi saya via WhatsApp PDF buku tersebut. Gratis! Dia imbuhi dengan pesan: “Sebagai akademisi prekariat yang fakir, saya punya banyak cara mengakses PDF-PDF gratisan.”©2025


Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 7 Oktober 2025

No comments: