Sunday, November 3, 2024

Kampung Pinggiran Tempat Bule Bertempat Tinggal

 


DI awal kepindahan saya ke Jakarta, tahun 2005, saya memesan taksi untuk mengantar saya ke Wisma Subud Cilandak. “Kompleks bule itu, ya?” kata supir taksinya.

Kompleks yang kini terletak di wilayah administrasi Kelurahan Cilandak Barat itu memang sudah lama dikenal sebagai kawasan ekspat. Masyarakat di sekitarnya tidak jarang melihat orang-orang bule atau asing keluar masuk melalui gerbang kompleks yang di bagian tengah gapuranya bertanda tujuh lingkaran. Bagi yang familiar, tujuh lingkaran itu adalah lambang Subud.

Cilandak adalah nama kecamatan dimana kompleks itu berlokasi. Dulu, kompleks ini boleh dibilang “kampung pinggiran” karena terletak di wilayah baru, hasil dari pemekaran kawasan elit Kebayoran Baru. Merujuk pada nama Cilandak, yang dalam bahasa Sunda berarti “sungai landak”, daerah pinggiran Jakarta ini memang dilintasi tiga sungai—Krukut, Pesanggrahan dan Grogol—dan kabarnya ketika daerah ini dibuka untuk pengembangan pemukiman baru ditemukan seekor landak raksasa. Itulah sebabnya dinamai Cilandak.

Sekarang, wajah kampung pinggiran itu sudah ditelan zaman. Cilandak kini dikenal sebagai tempat nongkrong hits anak muda Jakarta Selatan yang tersentuh modernisasi di segala infrastrukturnya. Seorang saudara Subud bercanda mengatakan bahwa Subud tidak bisa maju atau dimajukan lagi, karena di depannya sudah ada jalan dua arah dan jalur mass rapid transit (MRT) terelevasi. Kedua jalan yang dipisah pembatas itu tiap hari, siang dan malam, selalu macet. Para penglaju diselamatkan oleh keberadaan MRT.

Dulu, tergolong sulit menemukan Wisma Subud Cilandak. Satu anggota Surabaya, Jawa Timur, yang dibuka tahun 2005 di Cilandak, bercerita ke saya bahwa dia berkali-kali bolak-balik Jalan RS Fatmawati dengan bus untuk menemukan Wisma Subud yang berdasarkan informasi yang diperolehnya dari kakaknya beralamat di No. 52. Hanya keajaiban ilahi yang akhirnya membantu dia menemukannya: Bus yang ditumpanginya kekurangan penumpang sehingga ia diminta turun untuk pindah ke bus lain. Saat ia turun, ia baru menyadari bahwa bus yang ia tinggalkan ternyata berhenti di depan gerbang Wisma Subud Cilandak.

Kini, berkat Google Maps, Wisma Subud mudah ditemukan. Semua aplikasi taksi dan ojek daring mencantumkan Wisma Subud Jl. RS Fatmawati No. 52 di daftar pencarian destinasinya.©2024

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 3 November 2024

No comments: