KEMARIN, 21 Maret 2019, seharian saya
berkutat dengan tujuh ceramah Bapak tahun 1963 (dua di Niterói—Brasil, dua di
Rio de Janeiro—Brasil, dua di New York—Amerika Serikat, dan satu di Bauru—Brasil).
Hasil dari saya membaca ketujuh
ceramah tersebut, selain diri yang dicas dengan gelombang setrum SUTET (SUbud
TEtap Top) berdaya super dahsyat, adalah kesimpulan yang saya dapatkan: Wahyu
yang diterima RM Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo adalah Latihan Kejiwaan,
dan kunci utamanya adalah pembukaan. Pak Subuh mengatakan,
ajaran dan laku sabar-tawakal-ikhlas ada di agama-agama yang dianut mayoritas
orang di dunia, tapi mengapa mereka sulit sekali melakoni sabar-tawakal-ikhlas,
tidak seperti para anggota SUBUD, adalah karena mereka belum dibuka.
Saya jadi teringat kata-kata Pak Otjo
Wiroreno (anggota SUBUD yang ketika dibuka tahun 1968 berstatus atheis)
bertahun-tahun lalu bahwa Latihan Kejiwaan bukan laku, bukan ajaran, bukan
teori, tapi fenomena yang hanya
diterima oleh RM Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo dan boleh diteruskan kepada siapa
saja yang menginginkannya.©2019
Jl. Pondok Cabe III Gang
Buntu, Tangerang Selatan, 22 Maret 2019
No comments:
Post a Comment