Seorang anggota yang “kembali” Latihan
menyurati seorang PP “kehormatan”.
Hallo J.,
Satu pertanyaan untuk Anda.
Bulan-bulan belakangan ini saya sangat ingin pergi Latihan tiga kali seminggu
(meskipun seringnya saya hanya bisa dua kali karena padatnya jadwal saya) dan
saya ingin tahu pendapat Anda mengenai hal ini. Apakah itu berlebihan dan
sebaiknya Latihan bersama dua kali dan sekali sendirian atau apakah perlu
anggota menilai sendiri keadaan jiwanya? Terima kasih untuk pencerahan dari
Anda.
-S.
Hallo S.,
Kamu harus menyesuaikan diri dengan
Latihan, yang merupakan karunia Tuhan untukmu. Kamu harus belajar sebanyak
mungkin tentangnya, terutama tentang bagaimana menggunakannya.
Latihan bukanlah karunia biasa.
Latihan itu tahu mengenai dirimu lebih banyak daripada yang kamu tahu
tentangnya. Latihan datang ketika diminta maupun ketika tidak diminta - yaitu
ketika ada kebutuhan yang tidak kamu sadari. Menurut saya, Latihan selalu ada
bersamamu dan hanya menunggu permintaan yang masuk akal untuk memasuki
kesadaranmu.
Ada saat-saat di mana Latihan
tampaknya tidak muncul tapi saya rasa Latihan itu sedang menanti
kondisi-kondisi yang tepat bagi kehadirannya. Kita harus belajar untuk
mempercayainya, untuk menjadi begitu akrab dengannya sampai kita bahkan bisa
bicara dengannya, yang pada mulanya disebut “testing”. Bilamana hal itu terjadi, kamu akan memperoleh semua
tuntunan yang kamu butuhkan untuk hidupmu dan yang harus kamu lakukan hanya
belajar untuk mengikuti tuntunannya.
Jadi, mulailah menenangkan dirimu dan
rasakan sensasi/getaran Latihan dan ajukan pertanyaan, “Apakah tepat jika saya
melakukan Latihan tiga kali seminggu?” Jika jawabannya tidak jelas bagi rasamu,
tanyakan segera setelah kamu melakukan Latihan yang penuh. Kamu dapat
menanyakan dengan didampingi seorang PP seperti L., yang juga dapat menerima
jawaban. Jawabannya tidak terukir di batu (bukan ajaran baku—ADS).
Mungkin saja tepat untuk melakukan
Latihan tiga kali seminggu untuk selamanya atau sementara, dan kalau kamu
memperhatikan rasa dirimu kamu akan tahu mana yang pas untukmu. Cara lainnya
adalah menanyakan, “Dari mana asalnya perasaan untuk melakukan Latihan tiga
kali seminggu?” dan kamu harus membuka diri terhadap jawabannya serta siap
menghadapi responsnya. Bisa saja datangnya dari Latihan itu sendiri atau dari
daya-daya rendah yang tidak memprioritaskan kebutuhanmu.
Berlatih dengan cara ini akan
membantumu menjadi “pengguna” yang independen dan kamu akan semakin dekat
dengan teman yang lebih baik daripada seorang sahabat.
-J.
*) Postingan Lambert Bazinet di grup Facebook “For Subud Members Only”,
Selasa, 11 September 2018, bertajuk “Helping
at Its Very Best”. Diterjemahkan oleh Arifin D. Slamet.
No comments:
Post a Comment