memendar Terang di satu-satunya tempat yang ku tahu
Tiba-tiba, diriku menyatu
dengan nyata keterpisahan jarak dan waktu
Tiba-tiba, aku jadi berpengharapan
pada tempat tanpa ingatan
Tiba-tiba, aku tak tahu
bagaimana tiba-tiba semua ini mengada
Aku ikuti saja
ke mana semua tuntunan itu membawa
Tiba-tiba, tersadar aku Kau abadi,
sekarang dan di sini,
sehingga "tiba-tiba"
tak harus ada...
Jakarta, 17 Maret 2010
No comments:
Post a Comment