Kampus usang di bawah senja,
bangku kayu tempat kita bertemu
Senyummu, mata yang lebih dewasa,
memelukku dalam waktu yang beku
Usiamu di depanku,
langkahmu pasti, tawamu merdu
Sedang aku masih mencari arah diriku,
seperti perahu tanpa tuju
Kenangan itu kini menari lagi,
di antara hiruk pikuk jalan yang kutiti
Wajahmu, bisikmu, memanggilku,
dari labirin nyata di masa lalu
Kau tawarkan hati yang tulus,
sedang aku, bimbang dan tak berani
Takut melukai, takut tak pantas,
terlalu sibuk dengan badai dalam hati
Bodohnya aku, tak menggapai tanganmu.
Biarkan bunga asmara layu sebelum mekar
Kau kini entah di mana,
sebuah nama yang tak lagi tertera
Apakah kau masih menghirup udara yang sama?
Atau telah menjadi bintang di sana?
Rinduku mengangkasa, tanpa alamat
Sebuah penyesalan yang takkan pernah sirna...
Pondok Cabe, Tangerang
Selatan, 15 Agustus 2025
No comments:
Post a Comment