Wednesday, August 20, 2025

Senja untuk Irania

 


Untukmu, Elizabeth Irania Andari,

                                                      

Kutemukan puisi ini dalam bingkai senja,

sama seperti cahaya yang memeluk hangat punggungmu di sana

Begitulah caramu masuk dan menerangi jiwa

 

Di balik kacamata bening itu, kulihat dunia,

penuh tawa yang renyah dan harapan yang nyata

Jemarimu yang menyisir pelan ujung rambutmu

adalah isyarat sederhana yang menenangkan kalbuku

 

Tujuh tahun mungkin menjadi bentang waktu,

angka yang menjadikanmu adik, dan aku kakakmu

Namun di antara peran itu, kita adalah sahabat,

dua jiwa setara yang terikat erat

Aku membimbing bukan karena lebih tua,

aku hanya berjalan di sisimu, menjaga nyala cinta

 

Tangan kita mungkin menengadah pada waktu yang tak sama

Doaku mengalun di heningnya sajadah,

sembahyangmu teduh di bawah naungan salibNya

Kita menatap langit yang satu, dari dua jendela iman yang berbeda

Namun di ujung setiap pinta, bibir kita sama-sama mengucap kata “Amin”,

menyatukan harapan pada Tuhan yang sama-sama kita yakini Maha Pengasih

 

Maka biarlah cinta kita menjadi bukti,

bahwa hormat adalah fondasi sejati

Kita tak saling meminta untuk berubah, hanya saling menerima seutuhnya,

membangun istana di tengah perbedaan yang indah

 

Teruslah tersenyum seperti ini, Irania

Karena dalam satu senyummu itu, kutemukan alasan dan arah,

untuk percaya pada masa depan yang kita eja bersama

Rumah kita, yang atapnya adalah kasih dan tiangnya adalah penghargaan...

 

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 20 Agustus 2025

No comments: