ADA pengalaman menarik hari
ini, yang saya yakin merupakan perwujudan dari bimbinganNya.
Saya dan tim LI9HT syuting
video profile dari satu cucu
perusahaan dari sebuah badan usaha milik negara (BUMN) di kantornya di Jakarta
Selatan, dari pagi sampai malam ini belum selesai juga. Termasuk yang harus di-shoot adalah Pak Direktur Utama. Para
karyawannya takut pada sang Dirut, sampai apa saja permintaan Dirut dituruti,
termasuk bahwa beliau emoh dirias
untuk keperluan syuting. Tapi demi artistiknya video, saya harus tegas “mengganti”
beberapa permintaannya.
Karena para anak buahnya
enggan menyampaikannya, saya akhirnya yang ngomong
langsung ke Pak Dirut. Saya santai saja, tidak takut atau segan—suatu sikap
yang dibiasakan oleh Latihan Kejiwaan yang saya lakukan selama ini. Tapi ngomongnya juga bukan dengan suara tegas
bernada marah, melainkan biasa seperti ngobrol
dengan teman sendiri. Dirutnya mau tuh
nerima alasan-alasan saya, malah berkomentar: “Ya sudah, saya mengalah saja.”
Selesai segmen syuting dengan
Pak Dirut, saya malah tertinggal di ruang kerja beliau bersama beliau dan Bu SekPer.
Sebagaimana seorang teman yang biasa ngobrol
dengan saya di teras rumah saya, terjadilah pembicaraan “tingkat tinggi”
tentang bagaimana branding perusahaan
tersebut seharusnya. Pak Dirut mendengarkan dengan saksama, tidak membantah
sedikit pun semua masukan dari saya.
Yang saya herankan
malah, kok saya bisa bicara selancar
itu, tanpa memikirkan apa yang akan saya ucapkan. Semua mengalir begitu saja
dari mulut saya, seakan saya tidak punya kuasa atas mulut saya dan ucapan yang
keluar darinya. Dan perasaan saya bahagia, senang, gembira, optimis.
Menutup pembicaraan,
karena Pak Dirut dan Bu Sekretaris Perusahaan harus menghadiri rapat direksi
pada pukul 18.30, saya mengomentari pernyataan Pak Dirut mengenai
kekhawatirannya bahwa branding
berbiaya besar: “Pak, branding itu investment, bukan cost.”
Pak Dirut tampaknya
terpengaruh oleh kata-kata saya, dan Bu SekPer berucap bahwa proyek branding perusahaan dan layanannya akan
diserahkan ke LI9HT. Puji Tuhan!©2018
Jl. Raya
Pasarminggu, Jakarta Selatan, 2 Oktober 2018
No comments:
Post a Comment