Tahun 1993, terbit buku
Don E. Schultz et al., The New Marketing
Paradigm: Integrated Marketing Communications. Jargon IMC atau Marcomm (marketing communication) pun mulai
mendunia. Iklan dinilai tidak lagi jadi pemeran utama, melainkan figuran. Aktor
utamanya adalah komunikasi.
Waktu saya baca buku
tersebut tahun 2002, saya merasa ganjil: “Komunikasi pemasaran” merupakan
istilah yang tumpang-tindih (redundant),
karena pemasaran sama dengan (=) komunikasi. Advertising, sales/trade promotion, direct marketing, publicity,
dan lain-lain hanyalah output dari
strategi Marcomm. Tapi inti atau jiwa dari marketing
adalah communication, baik antar-
maupun intra-pribadi. Dan komunikasi tidak melulu perlu kata-kata, bisa juga
simbol.
Dalam buku yang sedang
saya tulis saat ini, berjudul Messages of
Hope, tentang program CSR (corporate
social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan) dari
perusahaan-perusahaan berbasis bisnis, menekankan aspek ini—bahwa tindakan
tanpa berkata-kata tapi memancarkan Rasa mampu menyampaikan pesan kepada para
pemangku kepentingan. ©
Kalibata, 7 September 2017
No comments:
Post a Comment