Tuesday, September 24, 2024

Buku Pengingat Ikrar

MENANTI hari pernikahan bagi pasangan yang saling mencintai merupakan kegiatan yang membangkitkan semangat. Bagi saya, sebagai copywriter, masa penantian itu menjadi momen mengekspresikan kreativitas tanpa batas yang menyenangkan, yang saya wujudkan dengan mengajak kekasih saya menorehkan pena untuk mengungkapkan segala harapan kami ketika sudah resmi menjadi suami-istri.

Untuk itu, saya membeli buku catatan yang terbuat dari bahan daur ulang, yang berkali-kali menempuh perjalanan Jakarta-Surabaya pergi pulang agar calon istri saya juga dapat turut mengisinya. Terpisah dari 144 pucuk surat saya yang diterima kekasih saya dan 142 pucuk yang saya terima darinya selama masa pacaran kami yang berlangsung secara jarak jauh (long-distance relationship/LDR) dalam kurun waktu tiga tahun dan delapan bulan, buku inilah yang menjadi pengingat hingga kini tentang apa-apa yang telah kami ikrarkan.

Saya menuliskannya mulai 13 April 1997 atau 164 hari sebelum saya mengucapkan ijab kabul di hadapan ayah dari calon istri saya serta penghulu. Tulisan terakhir bertanggal 17 Agustus 1997 atau 38 hari menuju hari pernikahan kami, dan selanjutnya komunikasi dilakukan via telepon interlokal, karena masing-masing dari kami sudah sangat sibuk dengan segala persiapan.

Pada 25 September 1997 jarak lebih dari 780 km antara Jakarta dan Surabaya diperpendek menjadi hanya beberapa sentimeter, yaitu ketika saya dan mempelai wanita duduk bersebelahan di hadapan penghulu.©2024

 

Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 25 September 2024









No comments: