ADA pengalaman lucu terkait yang tampak dalam foto di atas. Kisah nyata pada 6 Oktober 2015. Saya dimintai tolong oleh pembantu pelatih Subud Florida, Amerika Serikat, bernama Ruslan, untuk membeli dan mengirim 24 slop rokok Djarum Super 16 ke Malawi di Afrika Tengah, karena dia akan ke sana selama empat bulan. Di Malawi, Ruslan sudah membuka 30 orang (kini, kabarnya, sudah berkembang jadi hampir 100 anggota).
Dengan santai saya pun mengunjungi tiga toko kelontong berbeda sampai terkumpul 24 slop rokok Djarum Super 16. Dengan uang yang dikirim Ruslan via Western Union. Dengan santai pula saya bawa slop-slop rokok tersebut yang sudah saya kemas dalam kardus, ke kantor DHL di Pasarminggu, jam 11 malam.
Melihat kardus yang saya serahkan, petugasnya bertanya, “Apa isinya?” Saya menjawab, tanpa ragu, “Duapuluh empat slop rokok, Pak.”
Dia kemas ulang isi kardus itu ke kemasan DHL. Saya bayar Rp6.787.000 untuk ongkosnya. Lima hari kemudian, Ruslan memberitahu saya via FB Chat, bahwa kiriman saya sudah sampai Malawi.
Tahun 2016, kembali Ruslan minta tolong saya untuk hal yang sama, tapi kali ini hanya 18 slop. Karena saya sibuk, saya minta satu saudara Subud Jakarta Selatan, bernama Palta, untuk membantu Ruslan. Ajaibnya, DHL malah menolak pengiriman 18 slop tersebut, karena peraturan yang melarang pengiriman rokok ke luar negeri melebihi batas maksimal satu setengah slop. Kata petugasnya, peraturan itu telah diberlakukan sejak 2013.
Palta bilang ke petugas DHL-nya bahwa saya pernah mengirim 24 slop tahun 2015 dan bisa. Si petugas tidak percaya dan minta Palta untuk menunjukkan waybill (resi, dalam foto tersebut di atas) pengiriman 24 slop tersebut. Palta me-WhatsApp saya, meminta saya memfoto waybill tersebut dan kuitansi pembayarannya dan kirim ke dia via WhatsApp.
Si petugas garuk-garuk kepala, bingung sekaligus kaget, karena yang tertanda pada kuitansi 6 Oktober 2015 itu adalah namanya!
Palta
melaporkannya ke Ruslan, dan Ruslan berkata ke saya via FB Chat: “Anto, saya kira
kamulah yang seharusnya mengirim rokok itu. Kekuatan spiritual kamu telah
mencapai level itu. Palta belum sampai!”©2023
Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 31 Januari 2023